Manokwari, TP – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorrongan mengakui, hingga saat ini Bandara Rendani Manokwari belum menerapkan layanan tes GeNose C19 sebagai syarat perjalanan transportasi.
Namun kata Otto, bagi warga yang akan berkunjung ke Manokwari dan sudah melakukan tes hembusan napas itu, bisa menunjukan hasil tes GeNosenya saat tiba di Bandara Rendani.
“Setahu saya belum diterapkan, ya. Tapi tetap pihak bandara akan menerima penumpang yang datang dan punya hasil itu karena itu aturan nasional untuk syarat perjalanan yang berlaku di seluruh Indonesia,” kata Otto kepada Tabura Pos di Kantor Gubernur Papua Barat, Kamis (1/4).
Di bagian lain Otto juga mengaku langkah antisipasi mengurangi laju penularan Covid-19 di Provinsi Papua Barat, pihak Dinas Kesehatan setempat bakal menyiapkan anggaran untuk membeli GeNose C-19.
“Kita akan alokasi anggaran untuk pengadaan GeNose melalui e-katalog,” akunya.
Selanjutnya Otto menjelaskan bahwa GeNose mendeteksi virus melalui embusan napas yang disimpan di dalam sebuah kantung. Napas yang diambil adalah napas ketiga untuk mendapatkan hasil mendekati keadaan sebenarnya.
Setelah itu, kantung napas akan diletakkan atau dihubungan ke alat GeNose yang didukung ke cerdasan buatan. Kemudian alat deteksi tersebut akan mengeluarkan hasil tes dalam waktu 50 detik.
“Tapi tes PCR tetap harus dilakukan jika tes GeNose menunjukkan hasil positif. Namun jika hasil GeNose negatif, maka dinilai tidak perlu tes PCR,” tandasnya. (CR50-R3)