Manokwari, TP – Pandemi Covid-19 bukan semata-mata tentang masalah kesehatan, melainkan berdampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan, termasuk bidang ekonomi.
Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Papua Barat, Jefry Auparay mengaku, sejak wabah corona di tahun lalu. Perekonomian di Provinsi Papua Barat pun ikut terdampak hingga saat ini.
Jefry tak menampik bahwa pertumbungan ekonomi cukup lambat, bahkan mengalami penurunan yang sangat signifikan. Namun, salah satu upaya agar perekonomian tetap bergulir adalah dengan menggenjot para pelaku usaha yang ada di wilayah Papua Barat.
“Karena mereka inilah salah satu penopang perekonomian sehingga yang kami harapkan dari itu adalah tidak mengurangi stok bahan pokok atau sembako di lapangan,” ungkap Jefry kepada Tabura Pos saat diwawancarai di Kantor Gubernur Papua Barat, belum lama ini.
Dikatakan Jefry, pertumbuhan ekonomi yang lemah juga dilatari dari daya serap beli masyarakat. Sebab itu, pihaknya juga ikut menjaga dan mengawal daya beli masyarakat yang hingga kini masih terpantau baik.
“Seperti bawang putih, bawang merah, cabe rawit dan kebutuhan pokok lainnya juga masih dalam angka yang sangat sempurna,” terangnya.
Lebih jelas ditegaskan Jefry, intervensi pemerintah provinsi juga tetap berjalan. Ia mengatakan, saat ini di dalam APBD Induk perhatian pemerintah Pemprov Papua Barat dalam hal ini Gubernur Dominggus Mandacan sangat luar biasa dengan fokus terhadap penanganan Covid-19 agar pemulihan ekonomi berangsur dengan baik.
“Kami juga bekerja sama dengan Bank Indonesia, Statisik dan 9 OPD yang menangangi ekonomi di provinsi ini sudah melakukan kerjasama yang luar biasa. Dan tetap berkomunikasi intens dengan menjaga satuan harga agar tidak melonjak, dan hingga saat ini semuanya masih stabil” akunya. [CR50-R4]