Manokwari, TP – Orhid Swalayan yang sempat tutup selama beberapa hari karena sejumlah karyawannya terpapar Covid-19, sudah mendapatkan rekomendasi dari Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari, untuk beroperasi kembali.
Manajemen Orchid Swalayan, Theresia Cahyeni menuturkan, sesuai surat rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari, Orchid Swalayan diperbolehkan buka kembali mulai Jumat, 12 Maret 2021.
Cahyeni memastikan, semua persyaratan yang diminta oleh Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari mengenai sarana penerapan protokol kesehatan (Prokes) mulai dari sterilisasi ruangan, benda pajangan, pembatas kasir, sarana cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, wajib gunakan masker dan lainnya sudah dipenuhi.
Rekomendasi Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari, agar seluruh karyawan dan owner Orchid Swalayan melakukan pemeriksaan swab antigen dan PCR juga sudah dipenuhi. “Kami sudah lakukan semua, sehingga saya bersurat ke Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari, bahwa kita sudah penuhi semuanya, kita minta bisa buka gak, sampai pada akhirnya tadi saya ditelepon oleh tim Satgas, boleh buka kembali besok pagi,” jelas Cahyeni kepada wartawan di Orchid Swalayan, Kamis (12/3) sore.

Cahyeni mengungkapkan, di samping seluruh permintaan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari sudah dipenuhi, Manajemen Orchid Swalayan juga memberikan jaminan tambahan kepada Tim Satgas yaitu kepastian karyawan yang bekerja adalah karyawan yang hasil PCRnya negatif dan pengurangan jam operasi mulai pukul 08-00 WIT-18.00 WIT.
Dirinya menambahkan, selama tutup sejak Minggu, 7 Maret 2021, manajemen Orchid Swalayan telah melakukan sterilisasi di seluruh ruangan mulai dari lantai I sampai lantai II, III, Happy Kids, Cinamon dengan fogging sebanyak tiga kali.
“Dari tim Satgas memang menawarkan penyemprotan disinfektan, tetapi manajemen mau fogging sendiri, karena penyemprotan menggunakan disinfektan agak basah-basah, sedangkan makanan tidak bisa, sehingga kita pakai sendiri yang uap, namun sudah dilihat dan disetujui oleh tim Satgas, sehingga kita lakukan,” pungkasnya.
Cahyeni menambahkan, manajemen juga telah menambah satu alat berupa sinar ultraviolet yang diletakkan dibagian makanan untuk membunuh kuman, sebab dibagian makanan tidak disemprot.[SDR-R3]