Manokwari, TP – Seorang penjual es Sumsum, Aris Sutisna (46 tahun), tetap menjalankan tanggung jawabnya untuk mencari rezeki tanpa mengenal lelah.
Pria paruh baya kelahiran Garut, Jawa Barat ini, menjual es bubur Sumsum dengan mendorong gerobaknya mengelilingi Kota Manokwari.
Dikatakannya, pekerjaan sebagai seorang penjual es bubur Sumsum sudah dilakoninya sejak 2010 dan menjadi sumber penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Aris, begitu dirinya akrab disapa, menceritakan, setelah hijrah dari Garut ke Manokwari sekitar 11 tahun lalu, dia sudah bertekad untuk menjalani hidup lebih baik dari sebelumnya.
Meski hanya mengenyam pendidikan hingga tamatan SD saja, dirinya tetap optimis bisa memperoleh penghasilan dengan berjualan es bubur Sumsum di tengah persaingan global.
“Mencari rezeki menjadi tanggung jawab saya sebagai kepala keluarga untuk mencukupi kehidupan anggota keluarga yang berjumlah 3 orang, yakni seorang istri dan 2 orang anak,” ungkap Aris kepada Tabura Pos di Jl. Palapa, Reremi, Distrik Manokwari Barat, Sabtu (13/2).
Namun, ungkap dia, berdagang sebagai penjual es bubur Sumsum, tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena banyak tantangan maupun rintangan yang selalu menghampirinya selama beraktivitas.
“Seringkali kecapekan dan ada oknum yang tidak bertanggung jawab memalak untuk meminta uang hasil berjualan,” tutur Aris.
Meski ada tantangan di depannya, Aris mengaku tetap berkomitmen untuk tetap waspada sambil berjualan, karena bekerja menjual es bubur Sumsum menjadi panggilannya.
“Penghasilan yang diperoleh setiap hari, saya serahkan kepada istri untuk beli kebutuhan setiap hari. Jika ada kelebihan akan ditabung sebagai persiapan kuliah kedua anak kami,” katanya.
Untuk itu, ia mengajak siapa pun untuk mencari rezeki dengan menekuni pekerjaannya, meski berbeda-beda demi kemapanan dan kesejahteraan hidup. [CR49-R1]