Manokwari, TP – Sejumlah mahasiswa/i yang tergabung dalam Forum Mahasiswa/i Peduli Kampus Unipa kembali beraksi dengan melakukan unjuk rasa sekitar pukul 07.00 WIT, Rabu (3/2/2021). Dalam aksinya, mereka membakar ban bekas di jalan dan memasang tali melintang di tengah jalan depan kampus.
Pantauan media ini, Forum mahasiswa/i menggunakan tali raffia memalang jalan dari arah pagar kampus ke pagar SD Negeri 02 Amban. Mereka juga menduduku jln Amban depan kampus Unipa. Akibatnya, warga dan para pengguna jalan lainnya harus memutarbalik kendaraannya melalui jalur Amban Permai dan juga melalui kampung Insifuri.
Aksi Forum Mahasiswa/i Peduli Kampus Unipa ini merupakan aksi lanjutan dari aksi unjuk rasa oleh sejumlah Fakultas pada, Senin (1/2/2021). Pada aksi itu, mereka telah memberikan waktu selama 1 hari kepada pihak Unipa agar menindaklanjuti aspirasi mereka yakni penurunan SPP dan perkuliahan secara tatap muka.
Menurut mereka, selama pandemic kegiatan perkuliatan dilakukan secara daring, sementara biaya kuliah tetap berjalan seperti biasa. Selain itu, selama pandemic para orang tua kesulitan mencukupi kebutuhan untuk membayar kuliah.

Oleh karena, diminta agar biaya perkuliahan diturunan, dan kegiatan perkuliahan dilakukan secara langsung. “Tidak ada fasilitas yang memadai yant disiapkan pihak kampus, dan signal di Papua Barat tidak maksinal, maka itu diminta dilakukan secara langsung atau tatap muka,” dalam permintaan mereka.
Sebelumnya, Rektor meminta audien dengan mahasiswa di Rektorat Unipa atau di Aula Utama Unipa. Namun permintaan itu ditolak para mahasiswa dan meminta Rektor datang dan langsung berbicara di depan mahasiswa di pintu gerbang utama kampus.
Ketidak hadiran Rektor Unipa, membuat para mahasiswa/i kecewa dan mengancam akan menurunkan rektor dan membakar kampus Unipa.
Sekitar 30 menit, mulai pukul 10.00 WIT hingga Pukul 10.33 WIT aparat kepolisian dari Polres Manokwari dan Polsek Amban melakukan negosiasi, agar aksi mereka dilakukan di dalam lingkungan Unipa sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas di Amban. Namun, permintaan itu tidak membuahkan hasil dan meminta segera melakukan koordinasi dan mengadirkan Rektor untuk menjawab aspirasi mereka. Akhirnya, aparat kepolisian bersepakat dengan para pengunjuk rasa agar mereka melakukan koordinasi dan menghadirkan Rektor di tengah para pengunjuk rasa guna menjawab aspirasi mereka. [FSM-R3]