Manokwari, TP – Setelah secara nasional dicanangkan oleh Presiden RI, Joko Widodo dengan penyuntikan perdana vaksin covid-19 ke tubuh Presiden, vaksinasi covid-19 juga dicanangkan di Provinsi Papua Barat oleh Gubernur Dominggus Mandacan di RSUD Papua Barat, Kamis (14/1/21).
Gubernur Mandacan menyampaikan, Covid-19 telah menjadi wabah global yang menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat di seluruh dunia yang media penyebaran dan penularannya begitu cepat. Dampaknya, turut dirasakan disegala sector baik itu kesehatan, sosial, maupun ekonomi.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meminimalisir penyebarannya. Kali ini, dengan pemberian vaksin covid-19. Tahap pertama vaksin, pemerintah pusat telah mendistribusikan sebanyak 7.160 dosis vaksin produksi Sinovak asal Cina.
Vaksin ini juga telah dilakukan uji klinis dan mendapatkan izin kedaruratan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Berdasarkan situasi pandemi Covid-19 di Papua Barat, lanjut Gubernur sampai saat ini terdapat sekitar 6.270 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, dan 5.703 orang dinyatakan sembuh, 105 orang meninggal dunia dan 462 orang masih dirawat.
Diharapkan, semua pihak turut mendukung pelaksanaan vaksinasi ini agar wabah covid-19 dapat segera diminimalisir. “Hari ini saya sampaikan bahwa vaksinasi Covid-19 di Papua Barat secara resmi dilakukan,” ucap Gubernur Mandacan.
Ketua Harian Satuan tugas (Satgas) Covid-19 Papua Barat, Derek Ampnir menyampaikan, vaksinasi dilakukan sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo.
Tujuannya, untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dari bahaya Covid-19. Jumlah vaksin tahap pertama yang didistribusikan ke Papua Barat sebanyak 7.160 dosis yang didistribusikan ke Kota Sorong sebanyak 1.280 dosis, Kabupaten Manokwari, 2.600 dosis, dan Kabupaten Manokwari Selatan sebanyak 368 dosis.
Tahap pertama difokuskan kepada tenaga kesehatan, masyarakat rentan, pekerja publik, dan masyarakat lainnya. Pada 2 Februari 2021 penyalurannya akan dilanjutkan ke Kabupaten Fakfak dengan sasaran 852 tenaga kesehatan dan 10 tokoh dengan jumlah vaksin sebanyak 1.750 dosis. Kabupaten Kaimana sebanyak 902 tenaga kesehatan dan 10 tokoh dengan jumlah vaksin sebanyak 1.840.
Kemudian ke kabupaten Maybrat sebanyak 1.907 tenaga kesehatan dan 10 tokoh dengan jumlah vaksin sebanyak 440 dosis. Pegunungan Arfak (Pegaf) sebanyak 42 tenaga kesehatan dan 10 tokoh dengan jumlah vaksin sebanyak 120 dosis.
Ke kabupaten Raja Ampat sebanyak 400 tenaga kesehatan dan 10 tokoh dengan jumlah vaksin 840 dosis. Kabupaten Sorong kepada 60 tenaga kesehatan dan 10 tokoh dengan jumlah vaksin 1.960 dosis. Kemudian Sorong Selatan untuk 641 tenaga kesehatan dan 10 tokoh dengan jumlah vaksin 1.320 dosis.
Ke kabupaten Tambrauw sebanyak 146 tenaga kesehatan dan 10 tokoh dengan jumlah vaksin 320 dosis. Teluk Bintuni sebanyak 599 tenaga kesehatan dan 10 tokoh dengan jumlah vaksin 1.250 dosis, dan Teluk Wondama sebanyak 413 tenaga kesehatan dan 10 tokoh dengan jumlah vaksin 880 dosis.
Total vaksin yang akan diterima pada bulan Februari 2021 untuk 5.171 tenaga kesehatan dan 100 tokoh dengan jumlah vaksin diterima sebanyak 10.720 dosis. Vaksin yang didistribusikan merupakan jenis sinovak asal China yang diproduksi PT Biofarma di Bandung, Jawa Barat.

Lebih lanjut Ampnir menyampaikan, hingga akhir bulan Januari 2021, pihaknya menargetkan 887 tenaga vaksinator. Tahap awal pelaksanaan vaksinasi, dimulai kepada 15 tokoh yang telah melalui proses pemeriksaan.
Disebutkannya, 15 tokoh tersebut adalah Pangdam XVIII Kasuari, Wakajati Papua Barat, Kepala BPBD Papua Barat, Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Kepala Kesbangpol Papua Barat, Kakesdam XVIII Kasuari, Dirbinmas Polda Papua Barat, Direktur RSUD Papua Barat, Sekretaris Forum Pengurangan Resiko Bencana Papua Barat, Perwakilan Dewan Adat Wilayah Domberay, Perwakilan LMA Papua Barat, mewakili BUMN Kepala Kantor Pos Manokwari, perwakilan FKUB Papua Barat dari agama Katholik, Hindu dan Budha. Pencanangan vaksinasi ditandai dengan penyerahan vaksin oleh Gunernur Dominggus Mandacan kepada Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Otto Parorrongan dan penyematan rompi secara simbolis kepada dua orang tenaga kesehatan. (AND-R3)