Manokwari, TP – Puncak Ibadah Perayaan Natal 2020 di Gereja GKI Ebenhaezer, Jumat (25/12) berlangsung penuh suka cita, meski jumlah jemaat yang datang mengikuti ibadah di gereja di batasi karena mengacu pada penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Ibadah Natal tersebut dipimpin oleh Pendeta Willem Sibyan. Dikatyakannya, berdasarkan statistik data sementara jumlah kepala keluarga di GKI Ebenhaezer Fanindi Manokwari sebanyak 797 KK, sedangkan jumlah keseluruhan jemaat sebanyak 3.457 jiwa.
“Itu yang sementara sudah didata sampai hari ini,” ucap Pdt Willem kepada Tabura Pos di GKI Ebenhazer Fanindi Manokwari usai memimpin ibadah natal tahun 2020.
Dijelaskannya, ibadah natal tetap dilaksanakan, namun pihaknya membatasi jumlah jemaat yang hadir secara langsung, sebab adanya pengaturan jarak kursi sesuai protokol kesehatan yang tidak memungkinkan untuk seluruh jemaat. Sedangkan bagi jemaat yang tidak mengikuti ibadah nayal secara langsung, mereka mengakses melalui virtual.
Dia menjelaskan, ditengah-tengah persekutuan GKI di tanah Papua khususnya Jemaat Ebenhaezer Fanindi Manokwari, sesuai dengan teman natal tahun 2020, saat ini seluruh jemaat harus memahami bahwa mereka tengah diperhadapkan dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19.
Hal ini pertanda bahwa sesungguhnya penyertaan Imanuel akan terus menjaga para umat manusia dalam menjalani sepanjang perjalanan ditahun teristimewa ini.
Oleh karena itu, melalui tema sentral natal di tahun 2020 ini, sebagai orang beriman pihaknya mengajak kepada seluruh jemaat untuk tidak takut dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Karena Imanuel telah lahir dihari ini sebagai puncak peringatan Natal bagi umat Kristiani di seluruh muka bumi ini. Secarah khusus ditengah-tengah persekutuan Jemaat GKI Ebenhaezer Fanindi Manokwari. Kalau dikaitkan dengan subtema natal yang dirayakan di tengah-tengah situasi saat ini, sangat jelas bahwa dengan hikmat natal kita diperhadapkan sebagai orang percaya untuk terus-menerus bersama-sama jangan takut dan terus menata pelayanan menuju kedewasaan Iman untuk menjawab tantangan-tantangan memasuki era new normal, sebab tuhan akan menyertai kita,” jelasnya.
Menurut Pdt Willem, pada ibadah kedua puncak peringatan hari natal ini tahun 2020 moment suka cita bagi jemaat, sebab seseorang bernama Fully Claudia Restu Safitri kembali menyatakan imannya di hadapan Tuhan bahwa sungguh Yesus yang telah lahir sebagai penyelamatnya yang akan membawanya pada kedamaian.
“Sebagai persekutuan jemaat, umat percaya bahwa Itu adalah tanda sukacita yang harus diterima,” tuturnya.
Dia melanjutkan, perayaan natal ditengah-tengah situasi pandemi Covid-19 tidak terlepas dari anjuran para wakil Allah yaitu pemerintah bekerjasama dengan gereja bertanggung jawab untuk bersama-sama senantiasa mengingatkan kepada setiap umat untuk harus taat menerapakan protokol kesehatan dan 3M yakni, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, baik itu ditengah-tengah pelaksanaan ibadah maupun dimana berada.
“Semuanya ini kita jalani secara bersama-sama bahwa kalau dilihat dari kemampuan kita sebagai manusia, jelas kita tidak mampu untuk menjalani ini, tetapi semuanya itu karena sang Immanuel yang telah lahir kembali dan kita rayakan hari ini,” tuturnya.
Dia berharap, sebagai hamba Tuhan, doa permohonan kepada sang maha kuasa agar kedepan kiranya Tuhan segera memulihkan kondisi yang terjadi saat ini.
“Tuhan memulihkan pandemi Covid-19 agar kita dapat berjalan sebagaimana biasanya. Memang semuanya ini adalah tuntunan kuasa kasih Tuhan Yang terus-menerus kita jalani kita lewati secara bersama-sama. Oleh karena itu, sebagai orang percaya bahwa apapun yang kita hadapi dalam setiap konteks itu terus-menerus tidak terlepas agar kita mendekatkan diri kepada sang Imanuel itu sendiri,” pungkasnya.
Dari pantauan Tabura Pos, pelaksanaan ibadah natal di GKI Ebenhaezer berjalan lancar. Sejumlah aparat keamanan dari TNI Polri juga tampak melakukan pengaturan arus lalu. [AND-R4]