Manokwari,TP – Menindaklanjuti adanya dugaan telah terjadi pelanggaran pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kabupaten Manokwari yang dihelat, Rabu (9/12) kemarin. Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Manokwari, Sius Dowansiba- Rudi M. Timisela (SMART) ajukan keberatan sesuai mekanisme hukum.
Demi terwujudnya rasa keadilan dalam penyelenggaraan Pilkada Manokwari. Sius Dowansiba mengungkapkan, kubu SMART telah membentuk tim 50 untuk menyampaikan sejumlah laporan pelanggaran yang terjadi pada Pilkada Manokwari sekaligus mengajukan keberatan kepada Bawaslu Manokwari, untuk ditindaklanjuti ke KPU Manokwari dan KPU RI.
Diikatakan Sius, tuntutan pertama dari kubu SMART, adalah meminta Pilkada Manokwari diulang di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sebab, pihaknya banyak menemukan bukti terjadinya money politik yang patut diduga dilakukan oleh orang berinsial dekat dengan kandidat, kemudian sikap yang tidak netral dari oknum penyelenggara di tingkat bawah.
“ Kami meminta pihak Bawaslu agar melanjutkan dan mengindahkan laporan kubu SMART hingga ke aparat penegak hukum, bukan hanya dugaan money politik, penyalahgunaan wewenang dan oknum ASN juga ada, sekarang bukan persoalan saya kalah tetapi fakta kecurangan dilapangan harus kita ungkap,” tegas Sius yang merasa kemenangannya telah dicurangi.
Mantan anggota DPRD Manokwari mengaku sedih dan kecewa terhadap penyelenggaran Pilkada Manokwari. Sebab, ungkap Sius, banyak warga Manokwari yang terdaftar di TPS domisilinya bermukim tidak dapat menyalurkan hak suaranya karena tidak mendapatkan undangan, namun justru ditemukan muka baru yang datang membawa undangan untuk mencoblos di TPS tersebut.
“ Melihat temuan yang sudah kami kumpulkan, kita patut menduga ada dugaan mobilsasi massa dan money politik danpenyalahgunaan wewenang . Ironisnya lagi, pembagian undangan juga dipilih-pilih, kalau pendukung SMART tidak dikasih. Ini permain luar biasa, sekarang saya minta Bawaslu berdiri ditengah –tengah untuk mengungkap semua dugaan pelanggaran, semua bukti kami ada, harus ada putusan yang adil” pintanya.
Dalam keterangannya, Sius memberkan warning agar menindaklanjuti laporan kubu SMART sehingga memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak. “ Kalau laporan kami tidak ditindaklanjuti, saya siap turunkan massa karena kami menuntut kebenaran. Jumlah tim yang turun saat ini ke Bawaslu karena arahan pak kapolres, kalau tidak mungkin lebih banyak lagi. Ini harus kita tegakkan supaya menjadi pembelajaran pada pilkada kedepan, ” pungkas Sius.
Untuk itu, Sius berharap kepada Bawaslu dan KPU Manokwari ‘tidak masuk angin’ dalam menyelesaikan setiap dugaan pelanggaran yang terjadi pada Pilkada Manokwari. “ Sekali saya sampaikan, masalah ini saya sampaikan untuk membantu negara melalukan hal yang baik. Saya bukan pengemis, makan keladi dan pisang cukup tapi yang mencuri hak suara rakyat harus diproses hukum,” ucap Sius seraya memohon agar pihak sebelah turut menahan diri. [CR49-R2]