Bintuni, TP – Panggung debat kembali mempertemukan dua pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah peserta Pilkada 2020 Kabupaten Teluk Bintuni, Jumat (27/11).
Debat dilaksanakan di Auditorium Unipa Manokwari, dan disiarkan secara langsung melalui televise nasional, tvOne selama 120 menit, mulai pukul 16.00 hingga 18.00 WIT.
Salah satu panelis, Dr. H. Amiruddin, MM Dosen Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) melihat Paslon nomor urut 1 Ali Ibrahim Bauw – Yohanis Manibuy (AYO) dengan Paslon Petrus Kasihiw – Matret Kokop (PMK2) nomor urut 2, sama-sama memiliki visi dan misi yang bagus yang sarat dengan pelayanan publik serta kebijakan 5 tahun kedepan.
“Namun saya melihat visi dan misi kandidat PMK2 dalam debat lebih dominan menguasai materi dan panggung debat serta terbuka. PMK2 lebih mengutamakan pembangunan masyarakat asli Teluk Bintuni dan Papua maupun nusantara yang ada di Teluk Bintuni dan inkamben tersebut telah memiliki pengalaman dalam pemerintahan,” ungkap Dr. H. Amiruddin ketika dimintai tanggapan oleh Tabura Pos, Sabtu (28/11/2020).
Dosen Ilmu Politik dan Administrasi Negara UMS Sorong itu melihat ketika mengikuti pemaparan visi dan misi kedua kandidat masing-masing menguasai visi dan misinya, sehingga sekarang tergantung masyarakat Teluk Bintuni memihak calon yang mana.
“Apakah dia memilih AYO nomor urut 1 atau PMK2 nomor urut 2 itu semuanya kembali kepada masyarakat memilih yang mana. Tentunya kandidat yang baru maju memiliki jargon perubahan sedangkan inkamben memiliki jargon melanjutkan agar terjadi peningkatan. Jadi kalau masyarakat ingin perubahan memilih nomor urut 1 AYO tetapi kalau masyarakat itu ingin lanjutkan agar terjadi peningkatan maka dia harus memilih nomor urut 2 PMK2. Intinya saya melihat program inkamben dalam membangun kabupaten Teluk Bintuni utamanya dalam bidang ekonomi memiliki konsep pembangunan yang pro rakyat seperti program padat karya pada periode pertama setiap distrik mendapatkan Rp. 1 miliar untuk 28 distrik. Jadi setiap tahun Pemda Teluk Bintuni kucurkan dana Rp. 28 milyar. Dan pada periode kedua itu ada peningkatan dimana PMK2 nomor urut 2 pada periode kedua memprogram setiap distrik akan mendapatkan 2 miliar setiap tahunnya,” tutur Amiruddin.
Selanjutnya, bantuan modal usaha untuk masyarakat kecil. Periode pertama PMK2 mendistribusikan Rp. 5 miliar. Periode kedua nanti PMK2 akan menambah bantuan modal usaha untuk masyarakat menjadi Rp. 10 miliar.
Ia menjelaskan, Bupati dalam memimpin selama 5 tahun untuk dipilih kembali tergantung dalam 5 tahun kepemimpinannya. Jika memimpin bagus maka sebagai masyarakat Bintuni akan merasakan itu dan dengan sendirinya mereka akan memilih inkamben kembali.
“Sedangkan untuk pemimpin baru yang ingin melakukan perubahan lebih baik dari pemimpin lama itu tergantung masyarakat itu sendiri apakah mau memilih AYO nomor urut 1 ataupun PMK2 nomor urut 2. Karena bagaimana pun di dalam politik itu ada 4 kepentingan yaitu kepentingan sosial, ekonomi serta budaya serta kepentingan politik. Bagaimana 4 kepentingan ini nantinya Bupati itu akomodir di dalam pelaksanaan atau impelentasi kebijakan yang dia lakukan,” paparnya.
Ia menambahkan, pemimpin harus memiliki konsep integritas karena pemimpin tidak bisa melepaskan visi dan misinya. “Sebab visi dan misi ini merupakan janji politik dari setiap kandidat kepada warga masyarakat sehingga setiap kandidat yang terpilih maka dia harus mempertanggungjawabkan visi dan misinya pada saat dia menjadi Bupati,” jelasnya.
Panelis debat kandidat Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni itu menyoroti ekonomi di segmen D, pertama SDA Bintuni cukup besar yaitu adanya tambang minyak dan gas (Migas) namun di Bintuni saat ini kalau dilihat belum ada peningkatan pajak yang signifikan yang harus digali terhadap perusahaan-perusahaan besar yang masuk beroperasi di wilayah Teluk Bintuni untuk kepentingan masyarakat sendiri.
“Kedua bagaimana masyarakat Bintuni diberdayakan dengan baik antara kerja sama pemerintah sebagai pemilik wilayah dengan perusahaan-perusahaan besar. Inilah yang dimediasi dan bagus juga karena memberikan kesempatan ke masyarakat adat untuk dimanfaatan,” tukasnya.
Ia berharap dua kandidat yang maju Pilkada merupakan putra asli Teluk Bintuni dan tidak boleh ada money politik.[ABI]