Manokwari, TP – Sidang Jemaat GKI Petrus Amban, GKI Klasis Manokwari, ke 27 tahun 2020 mengesahkan dan menetapkan program kerja hasil ketetapan sidang Jemaat Petrus Amban ke 26 tahun 2019.
Ketua Panitia Pelaksana, Ricardo Tapilatu mengatakan, pada sidang jemaat ke 27, pihaknya hanya mengesahkan dan menetapkan program kerja hasil sidang jemaat ke 26 tahun 2019 pada sidang tahun ini.
Pasalnya, kata Tapilatu, semua jenjang pelayanan di dalam jemaat hasil penetapan sidang jemaat ke 26 tahun 2019 tidak dapat berjalan secara optimal akibat wabah pandemi Covid-19. “Sehingga mulai dari bulan April kegiatan pelayanan tidak dapat berjalan maksimal. Dalam sidang ini kita hanya menetapkan program sebelumnya. Ada keterbaruan program kerja yang kita tambahkan dalam sidang jemaat ke 27 yakni,kita mendiskusikan format program pelayanan dibidang persekutuan, kesaksian dan pelayanan kasih,” kata Tapilatu kepada Tabura Pos usai sidang jemaat GKI Petrus Amban, di gedung GKI Petrus Amban, Sabtu (14/11/2020).
Ia menambahkan, sesuai dengan situasi newnormal. Format-format ini disesuaikan dengan kondisinya. Formatnya baik online maupun offline agar pelayanan dan kesaksian ini tetap berjalan sekalipun dalam kondisi yang cukup sulit.
“Gereja harus tetap berkembang menjadi saksi ditengah-tengah kesulitan itu. Inilah yang banyak kita diskuaikan dalam sidang ke 27 ini,” tegas Tapilatu.
Iapun berharap, di situasi Covid-19 ini warga GKI sebagai umat yang percaya pekerjaan gereja tidak terhalang. “Semakin ditekan semakin menjalar dan inilah saatnya gereja harus berperan memberitakan pelayanan Injil bagi semua orang sekalipun Covid-19 itu ada,” tandasnya.
Sementara itu Ketua GKI Klasis Manokwari, Johanes Mamoribo, sebagai pimpinan gereja pihaknya belum dapat memprediksi kapan situasi Covid-19 berakhir. Namun, sebagai umat Tuhan dibutuhkan kepekaan, kejelian dan keseriusan dalam menghadapi kondisi saat ini.
“Dari hasil sidang ini, kita berharap, sebagai peserta terutama pimpinan sidang Jemaat di Petrus Amban dapat memahami kita artinya ada tindakan antisipatif,” kata Mamoribo.
Lebih lanjut, kata Mamoribo, tugas pendampingan dan penguatan iman serta antisipatif dalam melihat situasi yang sementara dihadapi. “Bagi gereja dan kita sekalian terutama pimpinan dan warga jemaat untuk selalu hidup dalam kepekaan yang tinggi dan hidup dalam tindakan antisipatif untuk berbagai situasi yang akan kita hadapi kedepan. Kita berharap hasil keputusan kita dapat disesuaikan dengan situasi yang kita hadapi, pesan ini bagi 50 jemaat yabg ada di GKI Klasis Manokwari,” Tandasnya. [FSM]