Manokwari, TP – Jemaat GKI Petrus Amban menggelar sidang jemaat ke 27 dengan thema “Datanglah Kerjaan-Mu” (Matius 6:10a) dan sub tema “Sidang Jemaat GKI Petrus Amban ke-27 Mewujudkan Iman yang Nyata dalam mengerjakan Tri Panggilan Gereja di Masa New Normal,” di gedung Gereja Petrus Amban, Sabtu (14/11/2020).
Ketua Panitia Pelaksana, Ricardo Tapillatu mengatakan, sidang jamaat merupakan tata cara pengambilan keputusan tertinggi menurut asas Gereja Kristen Injili (GKI) Di Tanah Papua. Sidang jemaat ke 27 tahun 2020 bermaksud untuk merancang program pelayanan yang akan direalisasi pada tahun 2021 mendatang. Dasarnya, Firman Allah, tata GKI di tanah Papua tahun 2020 Bab 3 Pasal 8 Ayat 1 dan Ayat 2a dan Bab 4 Pasal 12 Ayat 1, 2 dan Pasal 14 serta peraturan jemaat, klasis dan sinode GKI Di Tanah Papua Bab 2 Pasal 6 Ayat 1 -11 maupin ketetapan sidang ke 26 jemaat GKI Petrus Amban tahun 2019.
Tujuannya, pertama untuk mengesahkan program-program pelayanan hasil sidang jemaat ke 26 jemaat Petrus Amban yang dilaksanakan pada setiap jenjang pelayanan untuk dilanjutkan pada tahun 2021. Kedua, menggumuli bersama-sama hormat dan pelayanan dibidang persekutuan, kesaksian dan pelayanan kasih ditahun 2021 terkait dengan Covid-19.
Sidang jemaat diikuti 134 peserta yang terdiri dari Badan Pekerja Klasis Manokwari, pelaksanaan harian majelis jemaat termasuk unsur-unsur, utusan rayon, pimpinan sekolah tingkat TK dan unsur lainnya. Seluruh kegiatan dibiayai oleh donasi kepanitian rayon, bantuan rayon, PHMJ Petrus Amban dan sumber-sumber lain yang tidak terikat.
Sementara itu, Ketua Klasis GKI Manokwari, Pdt. Johanes Mamoribo mengatakan, situasi saat ini begitu mendebarkan, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh gereja, jemaat maupun panitia. “50 persen dari program kita, baik Sinodal, Klasikal maupun jemaat tidak dapat berjalan maksimal. Semua ini karena situasi yang tidak pernah kita bayangkan,” terang Mamoribo dalam sambutannya.
Oleh karenanya, kedepan perhatian terhadap kegiatan yang bersifat pendampingan, penguatan dan antisipasi terhadap krisis yang akan datang perlu dilakukan dan harus adanya catatan khusus dalam sidang jemaat ke 27 ini.
“Kita dipanggil untuk memiliki kepekaan yang tinggi antisipasi yang tinggi dan juga memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi menghadapi situasi yang dihadapi umat manusia dan warga jemaat kita,”pungkasnya. [FSM]