Manokwari, TP – Universitas Papua (Unipa) Manokwari menggelar acara syukuran Dies Natalis ke 20, dengan mengangkat tema, restorasi Unipa mewujudkan pro humaninate scientia di era new normal, di Aula Utama Kampus Unipa, Senin (9/11).
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani mengatakan, perayaan ini penting bukan hanya pertanda bertambahnya usia, namun juga penting untuk mewujudkan motto Unipa yaitu, ilmu untuk kemanusaiaan.
Menurutnya, pada acara syukuran Dies Natalis ini, Unipa dapat menjadikannya sebagai momentum untuk mempersiapkan diri menghadapi pertumbuhan pembangunan yang kompetitif dan berdaya saing.
Selain itu, di tengah pandemi Covid-19 saat ini tentu memberikan dampak terhadap proses perkuliahan dan sebagainya, namun Unipa juga dituntut dan diharapkan dapat menjaga iklim yang dinamis.

Untuk itu, Wagub mengajak kepada semua pihak, khususnya Unipa untuk terus mengkampanyekan dan memerangi penyebaran pandemi Covid-19, dan terus mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan, agar wabah pandemi Covid-19 dapat diminimalisir.
“Kampus itu tempatnya orang-orang terpelajar, orang pintar, berpendidikan dan sebagainya, maka dari itu saya mengajak untuk membantu memerangi pandemi Covid-19 dengan patuh terhadap protokol kesehatan,” ucap Wagub saat mengahdiri acara syukuran Dies Natalis Unipa Manokwari ke 20 Tahun.
Rektor Unipa Manokwari, Dr Meky Sagrim, MSi mengatakan, visi Unipa Manokwari pada pada Tahun 2035 adalah mendorong Unipa menjadi Universitas riset yang mandiri, bermartabat, berkarakter, berwirausaha, berbasis pertanian berkelanjutan dengan pola ilmiah dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, Unipa saat ini telah memasuki usianya ke-20 tahun. Unipa berkembang menjadi lebih besar, dari sisi Fakultas, Unipa lebih banyak dari pada Uncen Jayapura, namun sayangnya perkembangan ini belum bisa di optimalkan karena keterbatasan yang ada.
Menurut Sagrim, segala permasalahan yang ada telah dikemas sebagai isu-isu strategis, sekitar 11 isu yang secara perlahan akan segera di perbaiki. Berapa permasalahan yang dimaksud diantaranya, berkaitan dengan akreditasi, dimana status Unipa sampai saat ini masih sebagai satker pemerintah pusat dan akan dipakai akan menjadi Badan Layanan Umum.
Berkaitan dengan masalah sumber daya manusia, dosen di Unipa saat ini ada sekitar 559 orang, namun dari jumlah tersebut sekitar 53,8 persen merupakan jabatan fungsional atau masih asisten ahli, sementara guru besar hanya 8 orang.
Hal ini menjadi kendala untuk menaikkan akreditasi Unipa. Pasalnya salah satu syarat yang harus terpenuhi untuk mendapatkan akreditasi adalah jumlah guru besar harus 25 persen dari jumlah total dosen yang ada.
Kemudian, masalah tanah. Unipa memiliki luas tanah lebih dari 600 hektar, namun sayangnya sebagian dari tanah tersebut belum bersertifikat sehingga pembangunan masih sulit dilakukan.
“Mungkin bersertifikat pada zaman Belanda tapi surat pelepasan adatnya belum ada dan kita tidak mau melaksanakan pembangunan kalau terkendala dengan itu. Memang berat, butuh energi dan waktu. Tapi kita komitmen dan terus bekerja sedikit demi sedikit untuk memperbaiki ini,” ucap Sagrim.
Beberapa isu lain berkaitan dengan informasi birokrasi dan kelembagaan sarana prasarana dan sertifikasi laboratorium, perpustakaan Unipa, kemahasiswaan, internet, keamanan kampus, kesejahteraan, dan sebagainya.
Isu-isu tersebut menjadi tantangan sendiri, namun meski begitu dia mengaku pihaknya akan terus berusaha membenahi satu demi satu dengan memperhatikan beragam permasalahan tersebut.
“Jadi transformasi dan restorisasi Unipa yang berdasarkan daya saing guna mewujudkan ilmu untuk kemanusiaan perlu dilakukan, ini visi kita kedepan. Saya berharap para dosen melaksakan tugasnya dengan baik,” terangnya.
Ketua Panitia, Herman W Tubur, S.P.,MSi menambahkan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun. Namun, tahun ini berbeda karena dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan akibat penyebaran Covid-19.
Memperingati Dies Natalis ke 20 ini, beberapa kegiatan sudah dilakukan diantaranya, berbagai lomba, pemberian apresiasi kepada mahasiswa yang berprestasi, syukuran, pemutaran video kilas balik perkembangan pembangunan gedung Unipa, beberapa kegiatan akademik seperti seminar dengan melibatkan para dekan, dan beberapa kegiatan lainnya. [AND-R3]