Manokwari, TP – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) siap melaksanakan debat publik calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Pegaf peserta Pilkada tahun 2020.
Ketua KPU Pegaf, Hery Towansiban melalui Divisi Teknis dan Penyelanggara, Yosak Saroi menuturkan, debat publik direncanakan akan dilaksanakan pada 10 November 2020 di Gedung DPRD Kabupaten Pegaf dengan lima orang panelis.
Yosak menyebutkan, lima orang yang sudah siap menjadi panelis dalam debat publik Pilkada Pegaf 2020, empat orang diantaranya akademisi dari Unipa sesuai surat permohonan yang telah diajukan pihaknya beberapa waktu lalu.
“Empat orang panelis dari Unipa dan satu orang yaitu mantan Ketua KPU Provinsi Papua Barat, moderator pun sudah siap. Kita juga sudah siap materi debat publik, nanti panelis yang menggali lebih dalam lagi,” ujar Saroi saat bertandang ke Redaksi Tabura Pos, Jumat (6/11).
Meski debat publik dilaksanakan di Kabupaten Pegaf, namun pihak KPU tetap akan memperhatikan protokol kesehatan. Dimana, peserta akan dibatasi tidak lebih dari 50 orang tamu undangan yang diperbolehkan masuk di dalam ruangan debat publik sesuai dengan PKPU.
“Kemungkinan dari yang KPU undang para pemangku kepentingan keterwakilan saja yang hadir lima orang, misalnya dari partai pengusung, Bawaslu dan undangan lainnya, karena kita laksanakan debat publik ini di masa pandemi Covid-19, sehingga kita harus mematuhi hal itu,” jelas Saroi.
Meski jumlah undangan yang masuk dalam ruang debat publik bupati dan wakil bupati Pegaf 2020 dibatasi, namun masyarakat masih tetap bisa menyaksikannya dari luar ruangan melalui in focus yang akan disiapkan pihak KPU Pegaf.
“Pasti ada disiapkan in focus untuk masyarakat yang mau datang menyaksikan debat publik dan tetap memperhartikan protokol kesehatan Covid-19 itu harus, memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak pasti kita perhatikan,” jelas Saroi.
Saroi menambahkan, KPU Pegaf rencananya akan melaksanakan debat publik bupati dan wakil bupati Kabupaten Pegaf periode 2020-2025 sebanyak dua kali. Debat kedua, rencananya akan dilaksanakan di Manokwari.
“Debat publik di Manokwari masih rencana dan belum pasti, karena kita masih akan koordinasi minta petunjuk sama pimpinan. Kita ingin laksanakan debat publik di Manokwari karena yang menjadi kendala di Pegaf kan jaringan, sehingga kalau di Manokwari bisa langsung disiarkan langsung untuk disaksikan semua masyarakat khususnya 10 distrik dan 166 kampung di Pegaf,” pungkas Saroi. [SDR-R3]