Manokwari, TP – Sebagian pengurus Ikatan Kerukunan Keluarga Batak (IKKB) Kabupaten Manokwari menyoroti pernyataan Ketua IKKB, J. Nainggolan yang menyatakan dukungan terhadap salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Manokwari, seperti dilansir salah satu media.
Sejumlah pengurus IKKB yang juga para ketua kumpulan marga dan sub suku Batak di Manokwari, menegaskan, dukungan IKKB terhadap pasangan tertentu, tidak mewakili semua pengurus atau anggota IKKB.
Ketua marga Suku Simalungun, Andi Saragih menegaskan, dalam anggaran dasar rumah tangga, organisasi ini bersifat sosial, bukan organisasi politik.
Ditegaskannya, setelah membaca berita di salah satu media itulah, tegas Saragih, kumpulan marga Suku Simalungun tidak terlibat dalam urusan dukung-mendukung di masa pilkada ini. Alasannya, ungkap dia, pihaknya mempunyai aturan dalam anggaran dasar, tidak ada menyatakan secara tegas bahwa kumpulan mereka boleh terlibat dalam politik praktis, sehingga selaku ketua, dirinya harus menjaga marwah dari anggaran dasar tersebut.
Untuk itu, ia menegaskan, anggota kumpulan marga Suku Simalungun, bebas untuk menentukan pilihan dalam setiap pesta demokrasi.
“Bagi kami, siapa pun yang terpilih, dia tetap orang tua kami secara organisasi di Manokwari. Bukan kami tidak mau mendukung program pembangunan di Manokwari, tapi kami ingin lebih menjaga relasi dengan semua pihak,” tegas Saragih.

Sementara itu, Ketua kumpulan marga Silima dari suku Karo, Hendri Perangin-angin mengatakan, organisasi yang dipimpinnya tidak bisa berpolitik praktis, sesuai petunjuk anggaran dasar dan rumah tangga.
Menurut dia, pihaknya memberikan keleluasaan ke semua anggota untuk menentukan pilihan dan memastikan semua anggota yang mempunyai hak suara, mencoblos sesuai hati nuraninya masing-masing.
“Selaku bagian dari IKKB, kami tetap menghormati dan mendukung apa yang telah diputuskan IKKB. Kami dalam posisi netral untuk kedua paslon,” katanya.
Sedangkan Ketua Kumpulan Marga Aritonang, R. Aritonang mengatakan, pernyataan dukungan yang dibacakan pimpinan IKBB Manokwari, tidak mewakili semua pengurus IKKB dan anggota IKKB.
Menurutnya, pernyataan itu tidak sesuai fungsi organisasi IKKB yang merupakan organisasi sosial budaya.

“Pernyataan sikap politik itu sangat bertentangan dengan AD/ART kita di IKKB. Kita organisasi sosial budaya, bukan organisasi sosial politik. Itu harus dicatat. Artinya, kita tidak bisa berpolitik seperti itu. Kalau sifatnya mengimbau, saya setuju. Tapi kalau pernyataan sikap politik, saya tidak setuju,” tandas Aritonang.
Dirinya berharap di dalam tubuh organsisasi IKKB harus ada keterbukaan dan kejujuran agar bisa menjadi organisasi yang maju. Ditegaskannya, jika ada kejujuran dan keterbukaan, pasti IKKB akan maju.
“Kita harus menjaga perasaan yang lain. Itu harus diutamakan dalam organisasi ini. Jangan karena kepentingan satu, dua, tiga orang, kami tidak didengarkan,” tegas Aritonang. [CR46-R1]