Bintuni, TP – Calon Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw – Matret Kokop (PMK2) meminta seluruh elemen masyarakat Teluk Bintuni agar tidak mudah termakan isu, atau tindakan propaganda yang dapat memecah belah hubungann kekeluargaan dan persaudaraan yang telah terbangun harmonis selama ini.
“Ini perlu saya sampaikan agar kita semua lebih berhati-hati menerima setiap informasi yang beredar. Sebab, banyak isu beredar terkait siapa suku asli, mau pilih agama ini dan itu. Jangan bermain dengan politik identitas,” pinta Piet saat meresmikan 10 posko pemenangann PMK2 di wilayah Tahiti, Rabu (30/9) malam.
Berbicara suku, calon petahana itu menegaskan, Ia bersama calon wakilnya, Matret Kokop merupakan putra asli Sebyar . “Kalau mau berbicara suku, lalu siapa wakil bupati yang naik bersama saya ini? Matret Kokop to. Lalu, siapa lagi yang naik asli suku Sebyar, coba kamu jawab,” tanya Piet disambut teriakan warga ‘Matret Kokop’.
Dalam.kesempatan tersebut, Piet menjanjikan untuk mengembalikan hak -hak masyarakat adat yang telah hilang seperti, pengelolaan hutan Sagu dan lainya. “Hutan Sagu di Sebyar ini begitu luas, apa kalian punya, bukan to?, makanya saya dan pak Matret, kami akan kembalikan hak – hak masyarakat adat,” ucap Piet.
Saat ini, lanjut Piet, Ia bersama Matret Kokop telah memperjuangkan Perdasus Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang persentase pembagiannya mengakomodir hak -hak masyarakat adat. Namun Piet mengingatkan, DBH itu bukan diperuntukan untuk membeli barang-barang konsumtif , akan tetapi dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat adat jangka panjang.
“Unuk itu, jangan salah pimpinan, pilihlah pemimpin yang betul – betul memperjuangkan hak – hak masyarakat adat. Kami akan kembalikan hak- hak masyarakat adat,” ujar Piet.
Dalam periode kedua nanti, Piet Kasihiw dan Matret Kokop mengusung visi – misi ‘ Damai, Maju, Produktif dan Berdaya Saing’. “ Kita menambah damai, kalau masyarakat sudah damai maka karakternya terbangun, untuk membangun Teluk Bintuni yang seutuhnya,” terang Piet.
Peresmian posko pemenangan PMK2 itu dipusatkan di posko Mangga Lima, Tahiti, Teluk Bintuni. Piet memberikan apresiasi terhadap seluruh tim pemenangan dan simpatisan dan warga setempat karena telah menerapkan protokol kesehatan.
“Kita harus tetap patuh menerapkan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan. Disini, saya melihat sudah bagus karena dapat menjalankan protokol kesehatan. Kita ingin menang, tapi apalah artinya sebuah kemenangan tapi korban berjatuhan karena terpapar Corona,” ujar Piet lagi.
Salah satu tokoh yang dituakan oleh Masyarakat Sebyar, Gun Kaitan mengingatkan warga dan para simpatisan, bahwa Piet dan Matret adalah anak-anak asli yang ikut berjuang bagi kabupaten Teluk Bintuni. “Matret ini anak asli Sebyar, kami dari zaman Bintuni masih belum jadi kabupaten sudah saling mengenal, kami dan pak Piet Kasihiw sudah berjuang untuk Bintuni. Ini anak-anak Teluk Bintuni,” tandasnya. (ABI)