Manokwari, TP – Lagi, kantor Gubernur Papua Barat yang berada di Jl. Trikora Arfai Manokwari menjadi korban kekecewaan sejumlah warga yang mengaku sebagai pengusaha asli Papua asal Arfak, Selasa (29/9). Mereka kecewa dan melakukan pemalangan lantaran tidak diakomodir dalam pembagian paket proyek.
Sejumlah pengusaha asli Papua ini melampiaskan kekecewaannya dengan melakukan pemalangan disejumlah pintu masuk loby dengan menggunakan ranting pohon, balok, kayu dan tempat sampah karena tidak berhasil menemui Gubernur Papua Barat.
Akhirnya, mereka ditemui oleh Asisten II Setda Provinsi Papua Barat, Melkias Werinussa. Sesaat kemudian, sekitar pukul 11.30 WIT warga membuka palang dan membubarkan diri.

Werinussa membenarkan, bahwa kedatangan sejumlah warga itu menuntut agar diberikan paket pekerjaan. Namun saat ini Pemprov Papua Barat telah mengakomodir sekitar 1.098 pengusaha orang asli Papua dalam paket pembaguan proyek ini sesuai dengan kebijakan 10 persen dari pemerintah Provinsi dan 90 persen dari pemerintah Kabupaten.
Namun, karena saat ini terjadi pandemic Covid-19, Pemprov Papua Barat tidak bisa mengakomodir semua pengusaha apalagi setelah adanya relokasi dan refocusing anggaran sebanyak 50 persen dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Untuk keputusannya saya sudah sampaikan kepada mereka besok Gubernur Papua Barat akan temui mereka langsung di sini jam 9 pagi. Soal apa keputusannya nanti beliau yang sampaikan,” jelas Werinussa di temui di kantor Gubernur Papua Barat. (AND-R3)