Manokwari, TP – Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat bekerjasama dengan Yayasan Econusa membuka program Ilmuwan Muda Papua (IMP) untuk memfasilitasi mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta di Tanah Papua untuk menjadi periset handal.
Bootcamp dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Barat, Dr Nataniel D Mandacan didampingi Kepala Balitbangda Papua Barat, Prof. Charlie D. Heatubun, dan perwakilan Yayasan EcoNusa, Rina Kusuma, di Mansinam Beach Hotel Manokwari, Selasa (15/9).
Rina menjelaskan, pendaftaran Bootcamp IMP telah dibuka sejak 6 April 2020 hingga 17 Juli 2020, dan telah masuk 58 proposal penelitian dari tujuh Universitas dan bidang studi di Tanah Papua.

Dari 58 proposal itu, 10 peneliti terpilih untuk mendapatkan pendampingan dan beasiswa dana penelitian yang dikurasi oleh tim panel, baik dari Universitas Indonesia (UI) Universitas Papua (Unipa), Universitas Cenderawasih (Uncen), Balitbangda Provinsi Papua Barat, serta Yayasan EcoNusa.
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari untuk menyiapkan peserta agar mampu melakukan penelitian ilmiah yang berkualitas.
Dia berharap, para mahasiswa ini dapat memberikan sumbangsih melalui penelitian untuk mewujudkan berbagai indikator yang telah ditetapkan dalam provinsi berkelanjutan.
Sekda Nataniel dalam konfrensi pers mengungkapkan bahwa dalam perjalanan menuju pembangunan berkelanjutan, telah banyak tantangan mendasar yang dihadapi.
Sehingga keterlibatan secara konsisten dari seluruh pihak dalam bentuk kerjasama, kolaborasi dan koordinasi dari berbagai pemangku kepentingan perlu dilakukan.
Salah satunya melalui program IMP yang merupakan salah satu program yang mendorong keterlibatan mahasiswa-mahasiswi yang memiliki kemampuan dan minat menjadi periset.
“Kita memerlukan keterlibatan secara konsisten dari seluruh pihak dalam bentuk kerjasama, kolaborasi dan koordinasi antar pemerintah daerah, antar kemitraan pembangunan, termasuk juga dukungan dari pemerintahan pusat, dan dunia internasional guna akselerasi aplikatif dan operasional pembangunan berkelanjutan di tanah Papua, secara khusus di Papua Barat,” ucapnya.
Dia berharap, peran serta anak muda melalui program IMP agar dapat menghasilkan penelitian yang dapat digunakan sebagai basis dari perumusan kebijakan, advokasi kebijakan, dan inovasi sumber daya yang dapat mempercepat tercapainya komitmen Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebagai Provinsi Pembangunan Berkelanjutan.

Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat, Prof Charlie D Heatubun menambahkan, Tanah Papua telah terbukti secara akademik memiliki kekayaan biodiversitas yang tinggi di tingkat dunia.
Namun sayangnya, belum semua potensi itu dikembangkan untuk mendukung kehidupan masyarakat di Tanah Papua,” Di sinilah peran para peneliti muda untuk menyingkapi hal itu,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Unipa Manokwari, Dr Kelio Paskrey menyambut baik kegiatan bootcamp karena merupakan pelatihan intensif untuk meningkatkan kapasitas para peneliti muda.
Bootcamp IMP akan memberikan pemahaman tentang deklarasi Manokwari dan komitmen pemerintah, membuka wawasan para peneliti muda tentang pentingnya penelitian akademik dalam proses pengambilan kebijakan, serta mempertajam rencana penelitian yang akan dilakukan.
Oleh karena itu, ia berharap, bootcamp dapat membantu para mahasiswa menyusun proposal penelitian dan melaksanakan penelitian dengan standar akademik ilmiah yang baik. Pembukaan Bootcamp IMP ditandai dengan pemukulan tifa dan penyematan kepada perwakilan mahasiswa. (AND-R3)