Manokwari, TP – Plt. Bupati Manokwari, Edi Budoyo, meresmikan Stasiun Pemantau Kualitas Udara atau Air Quality Monitoring System (AQMS), yang berdiri di Komplek Perkantoran Sowi Gunung Manokwari, Rabu (9/9).
Dihadiri Kepala Sub Direktorat Pemantauan Kualitas Udara dan Pengendalian Pencemaran non-Institusi, Djurit Teguh Prakoso, peresmian AQMS, merupakan program Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Manokwari Tahun Anggaran 2020.
AQMS merupakan jaringan pemantauan kualitas udara ambien continyu dan sangat diperlukan dalam upaya pengendalian pencemaran udara serta untuk kepentingan penelitian.
Pasalnya, hanya dengan melalui AQMS pihak-pihak yang berkepentingan dapat melihat atau memantau secara langsung kualitas udara di suatu wilayah. “AQMS ini juga sangat berhubungan erat dengan pengambilan kebijakan daerah, karena memang perlu kita mempertimbangkan kualitas udara untuk diselaraskan dengan kebijakan yang diambil,” Keta Budoyo.
Dirinya menegaskan, kebijakan-kebijakan yang nanti diputuskan juga mempertimbangkan kemampuan perekonomian masyarakat, sehingga disatu sisi menguntungkan masyarakat dan menyelamatkan dalam artian kesehatan masyarakat tetap terjaga.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pemantauan Kualitas Udara dan Pengendalian Pencemaran non-Institusi, Djurit Teguh Prakoso mengatakan, kahadiran Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien atau AQMS memiliki kaitan erat untuk pengendalian lingkungan dan juga menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Ia menuturkan, Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien memiliki fungsi untuk memonitor dan membaca secara langsung kualitas udara dan kandungan debu yang terbaca dalam 7 paramater sesuai baku mutu masing-masing. Selain itu, AQMS berfungsi secara otomatis sehingga bisa dipantau setiap detik.
Ditambahkannya, AQMS juga memiliki manfaat yang besar dalam pemanfaatan APBD dan manfaat paling utama adalah untuk menjaga kesehatan masyarakat Manokwari
“Tujuan kita memasang Ambien adalah untuk mengevaluasi udara perkotaan karena padatnya kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak prolingkungan, seperti premium dan solar, sehingga kesehatan dan keberlangsungan hidup manusia tetap terjaga,” ujar dia.
Meski demikian, dirinya melihat sejauh ini kualitas udara di Manokwari masih sangat baik karena langitnya masih terlihat biru dan belum terjadi kemacetan yang bisa menimbulkan polusi udara. [BOM-R3]