Manokwari, TP – Satuan Brimob (Satbrimob) Polda Papua Barat terus mengasah kemampuan dalam pencegahan ancaman terorisme dan radikalisme yang berpotensi mengganggu keutuhan bangsa dan negara.
Dansat Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol. Semmy R. Thabaa mengatakan, Satbrimob memiliki program quick wins Kapolri, dimana salah satu program yang dilakukan sebagai bagian dari tugas Satbrimob terkait ancaman terorisme dan radikalisme.
Dijelaskannya, meski kelompok radikalisme seperti Jamaah Islamiyah (JI) belum ada di sini, tetapi Papua Barat mempunyai toleransi antarumat beragama yang tinggi, sehingga Papua Barat berbeda dengan wilayah lain di Indonesia.
Namun, sambung Thabaa, Satbrimob Polda Papua Barat tetap mengantisipasi gerakan-gerakan lain dari oknum di Papua dan Papua Barat yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Inilah yang kita mencoba melakukan upaya-upaya persuasive, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan masyarakat umum,” katanya kepada Tabura Pos di Pulau Mansinam, Manokwari, belum lama ini.
Thabaa menerangkan, oknum yang ingin memisahkan diri dari NKRI, tentunya mempunyai pandangan ideology yang berbeda, dan hal itu pasti ada alasan dasar yang membuat mereka ingin keluar dari NKRI.
“Namun sejauh ini, sebagai sesama anak Papua, orang Papua dan aparat hukum, kami mengimbau mereka untuk tidak melakukan hal-hal yang nanti menimbulkan korban materi, korban jiwa, dan mengganggu kamtibmas di Papua Barat,” tandas Dansat. [FSM-R1]