Manokwari, TP – Hermus Indou semakin mantap menuju kursi 01 di Jajaran Pemkab Manokwari, meski dirinya harus melepaskan jabatannya sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat dan juga sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Papua Barat.
Ditemui wartawan di kantor Gubernur Papua Barat, Selasa (18/8/2020), Hermus mengatakan telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai ASN pada 22 Juli 2020. Surat tersebut, tengah dalam proses di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Papua Barat dan akan diserahkan kepada Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan dan diteruskan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk mendapatkan SK pemberhentian sebagai ASN.
“Semua proses kami sudah lakukan jadi tinggal menunggu hasilnya untuk keluar sebagai kelengkapan administrasi dalam pendaftaran sebagai calon kepala daerah,” ucap Hermus.
Hermus mengaku, meski harus melepaskan jabatan dan profesinya sebagai ASN yang diembankan selama ini, Ia menegaskan telah siap 100 persen. Apalagi bersama pasangannya Edi Budoyo (HEBO) telah mengantongi 8 rekomendasi partai politik. “Artinya, keputusan itu sudah final bahwa akan maju pada Pilkada 2020 sebagai calon Bupati,” terangnya.
Dirincikannya, 8 partai yang telah memberikan rekomendasi adalah partai NasDem, PKPI, Perindo, PKB, PKS, Hanura, PDI-P, dan Demokrat. Saat ini tinggal menunggu rekomendasi dari 2 partai lainnya yaitu, partai Golkar dan Gerindra.
“Kita hanya fokus untuk dua yang belum keluar yaitu Partai Golkar dan juga Gerindra. Kami berharap dalam Minggu ini juga Partai Golkar bisa mengeluarkan rekomendasi. Dari parameter hasil survei sudah ada dan kandidat kami pasangan kami HEBO hasil surveynya paling tinggi dari semua kandidat yang ada,” klaimnya.
Apabila partai Golkar menggunakan hasil survey itu, klaimnya lagi, maka Golkar akan memberikan rekomendasinya kepada HEBO. Namun, jika nantinya rekomendasi jatuh ke kandidat lain, HEBO tak mempermasalahkannya dan tetap siap maju bertarung.
“Semua kita mengalir mengikuti situasi yang ada. Kalaupun Golkar ada di kami kami bersyukur. Tetapi kalaupun tidak kami pun siap bertarung pada Pilkada di Kabupaten Manokwari,” ucapnya.
Lebih lanjut Hermus mengatakan, meski banyak partai yang memutuskan memberikan rekomendasi kepada pasangan HEBO, hal itu tidak akan mencederai demokrasi. Sebab dibangun berdasarkan hati nurani, bukan atas paksaan.
“Perlu diketahui, partai politik dalam memberikan rekomendasi kepada HEBO karena berkaitan dengan tiga hal. Pertama secara berjenjang ada dukungan partai politik, dari DPD II, DPC, DPD I, Dan DPW atau DPP. Rekomendasi ini tidak langsung lobby di DPP untuk mendapatkannya, tetapi secara berjenjang pengurus di tingkat Kabupaten sudah melakukan penjaringan dan mereka minta pasangan mana sesuai kriteria mereka lalu kemudian mereka usulkan ke DPP untuk mendapatkan persetujuan hingga rekomendasi. Berikutnya, pasangan HEBO juga mempunyai strategi dan komunikasi politik yang baik,” jelasnya.
Untuk mendapatkan rekomendasi, Hermus mengatakan, pasangan HEBO telah menjalin komunikasi dengan masing-masing partai. Sebaliknya, partai juga melakukan survey agar tepat dalam memberikan rekomendasi. “Jadi di sini tidak ada unsur bilang money politik atau segala macam tidak, saya pikir kandidat-kandidat lain kita sudah melakukan hal yang sama tapi strategi komunikasinya mungkin berbeda. Bagaimana kemudian mereka komunikasikan dengan DPD II dan DPD 1 atau tidak, itu kami tidak tahu. Kami optimis menang, pasti,” tandasnya.[AND-R3]