Sorong, TP – Program tangan kasih yang digulirkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat sebagai jaring pengaman sosial bagi para pekerja formal dan informal di wilayah Papua Barat di masa pandemic Covid 19 saat ini terus didistribusukan.
Di Kota Sorong, program tangan kasih itu diberikan kepada 2.834 pekerja formal dan informal. Bantuan itu langsung diserahkan Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan secara simbolis kepada Walikota Sorong, Drs. Lambert Djitmau dan sejumlah perwakilan peneriman bantuan di Gedung Samusiret, Kota Sorong , Kamis 927/1).
Gubernur mengungkapkan, dalam penanganan non bencana alam pandemic Covid 19, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota terpaksa memangkas anggaran belanja modal sekitar 50 persen.
Dikatakan Gubernur, pergeseran anggaran sekitar Rp. 197,8 miliar itu tidak hanya menangani masalah kesehatan dari paparan Covid 19, pemerintah juga menggunakan dana ini memperhatikan dampak social dan ekonomi yang terjadi saat ini termasuk yang dialami para pekerja formal dan informal di wilayah Papua Barat.
“ Nah, perhatian dari pemerintah provinsi Papua Barat kita wujudnya dalam program bantuan tangan kasih kepada pekerja formal maupun informal yang kehilangan mata pencarian dan pekerjaan di masa pandemic Covid saat ini,” terang Gubernur.
Gubernur berharap, sekitar 33 ribu pekerja formal dan informal yang belum tersentuh program tangan kasih ini dapat dijawab pemerintah kabupaten/kota maupun pemerintah pusat melalui kementerian terkait.

Bantuan itu diberikan Gubernur dalam bentuk buku tabungan Bank yakni, BNI, BRI, dan Bank Mandiri. “ Bantuan ini dihitung tiga bulan, dihitung mulai April sebesar Rp 600 ribu per bulan,” kata Mandacan seraya berharap kepedulian pemprov Papua Barat ini dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
Dalam kesempatan tersebut, Lambert Djitmau mengapresiasi Gubernur Papua Barat yang tulus dan memiliki niat baik memberikan perhatian dan bantuan kepada masyarakat Kota Sorong. “ Terima kasih pak gubernur, bantuan dan perhatian ini sangat berarti bagi warga Kota Sorong termasuk korban banjir,” ucap Djitmau.
Walikota Sorong melaporkan, sejak Covid 19 terpapar sampai ke Kota Sorong telah menyebabkan 4 orang telah meninggal dunia. “ Kami sedang terus berupa agar penularannya tuntas dan pasien sembuh meningkat sampai Kota Sorong masuk zona hijau. Kondisi saat ini tantangan bagi kita semua,” ucap Djitmau.
Djitmau juga menekankan agar instansi yang ditunjuk mengurus bantuan yang diserahkan pemprov Papua Barat agar benar –benar mengiventarisir dan mendata penerima bantuan, sehingga bantuan yang diberikan bermanfaat dan tepat sasaran. [K&K]