• REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Senin, April 12, 2021
  • HOME
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
  • DAERAH
No Result
View All Result
Tabura Pos
Advertisement
  • HOME
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
  • DAERAH
No Result
View All Result
Tabura Pos
No Result
View All Result
Home Advertorial

Menerangi Gelap Malam di Pedalaman Papua

Tabura by Tabura
20 Juli 2020
in Advertorial
0 0
0
Menerangi Gelap Malam di Pedalaman Papua

Ilustrasi

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah 98 persen desa di pedalaman Papua dan Papua Barat diterangi listrik di malam hari. Total daya yang ada bisa menjamin kebutuhan listrik di berbagai kota-kota Papua dan Papua Barat.

Di tengah percikan badai Covid-19 yang merayap sampai ke pedalaman Kabupaten Jayapura, petugas PLN terus bergerak di lapangan. Hasilnya, jaringan tegangan menengah (JTM) listrik Papua menembus medan berbukit-bukit yang satu ruas sepanjang 8 km melewati distrik (kota-kecamatan) Kereuh. Maka, sejak awal Juni 2000 lalu ada tambahan daya tenaga listrik mengalir deras di wilayah Kecamatan Kereuh, yang berjarak sekitar 110 km dari Jayapura itu.

“Akhirnya kami bisa menikmati listrik siang dan malam,” ujar Okto Lamba, Kepala Kampung Lapua, di Distrik Kereuh.

Menurut Okto Lamba, kehadiran listrik 24 jam itu sudah bertahun-tahun didambakan warganya.  Selama ini, mereka hanya dapat menikmati listrik pada malam hari pun seringkali tak sepenuhnya sepanjang malam. Pasokan listrik mereka hanya dari sebuah mesin generator (diesel) di Desa Lereh, yang berkekuatan 40 KW. Terlalu kecil dan tak terkoneksi dengan jaringan listrik Papua.

Janji perubahan itu muncul ketika Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem beroperasi 2016. Kapasitasnya 2 x 10 MW atau 500 kali dari mesin diesel di Lereh. Kini jaring listrik pun terjalin sampai ke Kampung Lapua.

Ketergantungan pada generator berganti ke jaringan listrik yang lebih andal. “Atas nama Kampung Lapua, kami berterima kasih pada pemerintah,” kata Okto.

Hampir semua warga Kampung Lapua adalah pelanggan listrik. Kini, dengan adanya sumber jaringan listrik yang lebih besar, warga menjadi pelanggan 450 watt atau 900 watt. Banyak warga yang memiliki pesawat televisi dan perkakas elektronik lainnya. Lebih banyak lagi warga yang memiliki ponsel.

Pembangkit listrik di Papua, juga Papua Barat, terus meningkat dayanya. Jumlah pelanggan pun terus bertambah. PLN Unit Induk Papua dan Papua Barat  mencatat, melayani 655 ribu lebih pelanggan pada 2019.

Menurut rilis yang dikeluarkan PLN Wilayah Papua, data tersebut menunjukkan adanya kenaikan jumlah pelanggan 6,78 persen dalam setahun terakhir. Seiring dengan itu, ada pula kenaikan konsumsi listrik 5,6 persen.

Pada awal 2020, diperkirakan sekitar 70 persen rumah tangga di Papua dan Papua Barat sudah menjadi pelanggan PLN. Sebagian lain yang bermukim di daerah pegunungan, pedalaman menerima aliran listrik EBT (Energi Baru dan Terbarukan) dengan iuran yang ringan atau bahkan gratis.

Sumber pasokan listrik umumnya dari panel-panel solar sel (listrik energi surya) yang disediakan oleh pemerintah melalui PLN atau pemerintah daerah. Hanya sebagian kecil belum tersentuh listrik sama sekali.

Jajaran PLN di wilayah Papua dan Papua Barat terus menjelajahi area pedalaman untuk menghadirkan listrik bagi masyarakat yang tinggal di daerah terisolir itu. Hingga akhir 2018, tingkat elektrifikasi di dua provinsi ini sekitar 96 persen.

Sebagian besar desa dan dusun sudah teraliri listrik, tapi masih ada 1.724 desa (dari 7.358 desa pedalaman) yang belum berlistrik. Dari jumlah itu, dalam keterangan  resmi PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, 320 desa ‘menyala’ di tahun 2019. Tersisa 1.402 desa.

Tak seluruh program listrik masuk desa dilakukan oleh PLN. Namun, kontribusi PLN sekitar 50 persen, selebihnya dari sumbangan Kementerian ESDM (Energi dan Sumberdaya Mineral), pemerintah daerah, dan ada dari organisasi nirlaba atau swasta.

Untuk mengejar ketertinggalan ini dilakukan percepatan. Kementerian ESDM pun meluncurkan program LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi). Panel surya ukuran kecil dipasang. Setiap panel menyalakan satu lampu. Setiap dusun dipasangi beberapa unit LTSHE. Tidak besar dayanya, namun lampu-lampu ini bisa membuat desa-desa di pedalaman menjadi lebih hidup di malam hari. Warga desa bisa melakukan kegiatan produktif di malam hari.

Dengan program LTSHE ini, anteran panjang desa yang tidak berlistrik dapat dipangkas menjadi 414 saja di seluruh Papua dan Papua Barat. Ratio desa berlistrik sudah mencapai level 98 %.

Pada saatnya nanti, sarana LTSHE itu akan berubah menjadi sumber listrik yang lebih besar yang bisa dimanfaatkan semua rumah tangga. Tapi, dengan LTSHE itu puluhan ribu rumah tangga yang lima tahun lalu tidak mengenal listrik, kini menjadi akrab dengan energi listrik.

Sedianya, pada tahun 2020 ini, seluruh desa yang masih gelap, umumnya di pegunungan, akan teraliri listrik. Namun, badai virus Corona tampaknya membuat banyak rencana yang tertunda. Rantai pasokan piranti EBT, yang sebagian masih bergantung pada impor, terganggu.

Dalam program elektrifikasi di desa-desa pedalaman Papua dan Papua Barat, Pemerintah menjatuhkan pilihan pada teknologi EBT (Energi Baru dan Terbarukan), dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di lingkungan setempat.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, generator listrik berbahan bakar minyak solar (diesel), bukan saja mahal, tetapi juga tidak selalu mudah menyediakan bahan bakarnya. Konsep EBT cocok untuk Papua yang tidak boros dalam penggunaan energi.

Pilihan EBT ini ada empat macam. Yang paling umum ialah panel surya, dan generator listrik tenaga air (minihidro). Di beberapa tempat di kaki-kaki pegunungan, banyak ditemukan sumber air mengalir yang bisa digunakan untuk memutar turbin kecil dan selanjutnya menggerakkan generator.

Yang sedang dan akan terus dikembangkan adalah listrik biomassa dengan memanfaatkan biomassa yang melimpah di Papua untuk dibakar guna memanaskan boiler mini untuk memutar turbin. Pilihan lain adalah tabung listrik (Talis), semacam power bank namun dalam ukuran aki mobil.

Talis ini dirancang oleh tim dari Universitas Indonesia dan diproduksi dalam negeri. Talis mudah di-charge ke sumber listrik lain yang ada di lokasi terdekat: di pembangkit minihidro, baterai solar sel, generator diesel, dan bisa dijinjing untuk bisa digunakan pada skala rumah tangga.

Atas pertimbangan itu PLN pun menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Enem, di Kabupaten Mappi, Papua, tahun lalu. Lokasinya lebih dari 1.000 km arah selatan Jayapura. Kabupaten Mappi ini ada di wilayah Papua Selatan, di sebelah barat Kabupaten Merauke.

Di situ, PLN memasang satu set panel surya (foto-voltaik) yang bisa mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang bisa disimpan dalam baterai. Malam hari baterai dipakai, esoknya diisi (di-charge). Begitu seterusnya.

Dengan kapasitas 100 KwP, solar sel ini mampu melistriki rumah 41 pelanggan di Desa Enem, Distrik Obaa. Mesti masing-masing rumah tangga hanya bisa menikmati beberapa lampu pijar di rumah, toh itu cukup membuat perubahan. Anak-anak sekolah bisa belajar dan mengerjakan PR-nya di malam hari. Beberapa rumah memasang antena televisi. Rumah lain menyalakan radio di gelombang AM.
Tentu tak mudah menjamin kecukupan listrik bagi seluruh warga Papua dan Papua Barat yang tersebar di wilayah seluas 546.633 km2 (4,25 kali Pulau Jawa), mencakup 3.749 pulau.

Dari ribuan pulau itu, hanya 140 pulau yang berpenghuni dan PLN sudah melistriki 128 diantaranya dengan pembangunan transmisi sepanjang 218 km yang dilayani gardu.

Sebanyak 128 pulau itu dilayani 108 sistem kelistrikan, 18 diantaranya termasuk sistem kelistrikan besar dan 90 lain yang tergolong sistem kelistrikan kecil. Total daya mampu dari 108 sistem kelistrikan itu mencapai 359 MW, dengan beban puncak 285.45 MW. Sebagian kota-kota di Papua sudah memperoleh layanan listrik sebaik di Jawa.

Pemerintah tentu akan terus bergerak. Belakangan penyediaan intrastruktur dasar di Papua dan Papua Barat terus mengalami percepatan. Jalan Trans Papua terus dibangun, begitu halnya pelabuhan, bandar udara, pusat layanan masyarakat, sarana telekomunikasi dan listrik, energi yang menggerakkan segala macam infrastruktur itu. Ada progress yang kasat mata. [***]

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tabura

Tabura

Next Post
Pasangan Piet- Matret Kantongi Rekomendasi Demokrat

Pasangan Piet- Matret Kantongi Rekomendasi Demokrat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Connect with us

  • 85 Followers
  • 27.6k Followers
  • 103k Subscribers
  • 23k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pantai Pasir Putih dan Tempat Rekreasi di Manokwari Ditutup

20 Tenaga Medis Karantina Mandiri, Ruang Bersalin RSUD Manokwari Ditutup Sementara

9 Mei 2020
Jumlah ODP COVID-19 di Papua Barat Bertambah Menjadi 53 Orang, dan PDP 5 Orang

Jumlah ODP COVID-19 di Papua Barat Bertambah Menjadi 53 Orang, dan PDP 5 Orang

19 Maret 2020
Tiga Kabupaten di Papua Barat Disebut Beresiko Terpapar Virus Corona

Tiga Kabupaten di Papua Barat Disebut Beresiko Terpapar Virus Corona

28 Januari 2020
10 Karyawan Hadi Supermarket Positif Covid-19, Hoaks

10 Karyawan Hadi Supermarket Positif Covid-19, Hoaks

8 September 2020
Biaya Pendaftaran SMA Hingga Rp. 2,5 Juta, Ronald Mambieuw: Ke Mana Uang Otsus?

Biaya Pendaftaran SMA Hingga Rp. 2,5 Juta, Ronald Mambieuw: Ke Mana Uang Otsus?

2
Tim Koalisi Pelangi PMK2 Minta Bawaslu Netral

Simon Dowansiba: Saya Tidak Pernah Usir Saksi AYO

2
Siswa/i Kelas X dan XI SMA N 1 Manokwari Belajar Secara Online

Siswa/i Kelas X dan XI SMA N 1 Manokwari Belajar Secara Online

2
Pantai Pasir Putih dan Tempat Rekreasi di Manokwari Ditutup

20 Tenaga Medis Karantina Mandiri, Ruang Bersalin RSUD Manokwari Ditutup Sementara

2
Puluhan Tenaga Kesehatan di Pegunungan Arfak Aksi Sampaikan 9 Tuntutan

Puluhan Tenaga Kesehatan di Pegunungan Arfak Aksi Sampaikan 9 Tuntutan

8 April 2021
Bupati Manokwari Minta Masyarakat Rendani Kosongkan Rumah untuk Mendukung Pembangunan

Bupati Manokwari Minta Masyarakat Rendani Kosongkan Rumah untuk Mendukung Pembangunan

7 April 2021
Sudah Tertimpa Musibah, OTK Malah Menjarah Kios

Sudah Tertimpa Musibah, OTK Malah Menjarah Kios

6 April 2021
Bermain dalam Pendaftaran Anggota Polri Afirmasi Otsus, Kapolda Siap Bertindak

Penerimaan Kuota Bintara Otsus Papua Barat Ditambah 1.500

4 April 2021

Recommended

Puluhan Tenaga Kesehatan di Pegunungan Arfak Aksi Sampaikan 9 Tuntutan

Puluhan Tenaga Kesehatan di Pegunungan Arfak Aksi Sampaikan 9 Tuntutan

8 April 2021
Bupati Manokwari Minta Masyarakat Rendani Kosongkan Rumah untuk Mendukung Pembangunan

Bupati Manokwari Minta Masyarakat Rendani Kosongkan Rumah untuk Mendukung Pembangunan

7 April 2021
Sudah Tertimpa Musibah, OTK Malah Menjarah Kios

Sudah Tertimpa Musibah, OTK Malah Menjarah Kios

6 April 2021
Bermain dalam Pendaftaran Anggota Polri Afirmasi Otsus, Kapolda Siap Bertindak

Penerimaan Kuota Bintara Otsus Papua Barat Ditambah 1.500

4 April 2021
Tabura Pos

PT. KORAN PAPUA Alamat : Jl. Transito Wosi, Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
  • DAERAH

PT. KORAN PAPUA Alamat : Jl. Transito Wosi, Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!