Bintuni, TP – Bagian Administrasi Kesra Setda Kabupaten Teluk Bintuni saat ini sedang menginput data-data mahasiswa asal Teluk Bintuni baik mahasiswa yang ada di dalam Bintuni maupun di luar Bintuni untuk diberikan bantuan sosial (Bansos) guna meringankan beban mereka selama menjalani kuliah.
Bansos pendidikan ini diberikan Pemda Teluk Bintuni setiap tahunnya 2 kali yaitu sejak mahasiswa itu semester 3 sampai semester akhir.
Dimana setiap mahasiswa dibantu biaya kuliah setiap tahun 2 kali yaitu untuk mahasiswa asli 7 suku Teluk Bintuni dibantu Rp. 5,5 juta per semester per mahasiswa. Sedangkan mahasiswa Papua dan suku nusantara asal Bintuni juga diberikan bantuan pendidikan sebesar Rp. 5 juta per semester per mahasiswa.
Sementara bantuan mahasiswa asal Bintuni untuk semester akhir yaitu dari KKN sampai wisuda untuk mahasiswa asli 7 suku mendapat bantuan sebesar Rp. 11 juta.
Sedangkan untuk mahasiswa umum yaitu Papua dan suku nusantara asal Bintuni mendapatkan bantuan sebesar Rp. 10 juta. Bantuan pendidikan ini sudah berjalan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan datanya untuk diajukan atau diverifikasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Teluk Bintuni, ungkap Kepala Bagian Administrasi Kesra Setda Teluk Bintuni Drs. Joseph Jarangga kepada Tabura Pos, ketika dikonformasi di Bintuni. Kamis (16/07/2020).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang merekap berkas data mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di Bintuni seperti di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Bintuni dan Universitas Terbuka (UT).
Pihaknya juga meminta data mahasiswa yang ada di luar Bintuni dan sebagian juga sudah mengirimkan berkas data mereka lewat teman-teman mahasiswa yang pulang ke Bintuni.
“Kendala yang kami hadapi saat ini yaitu kita belum bisa keluar untuk mendata mereka sehingga pemberkasan data mereka lewat ikatan-ikatan mahasiswa asal Teluk Bintuni yang ada kemudian berkasa data tersebut dikirim kepada kami di Bintuni,” jelasnya.
Lanjutnya, kendala lain juga sama dengan mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di luar 9 kota-kota studi yaitu kota Sorong, Manokwari, Jayapura, Manado, Yogya, Malang dan Surabaya yang memiliki asrama mahasiswa Teluk Bintuni.
“Jumlah mereka terpencar-pencar seperti yang kuliah di Jakarta sampai Jawa Timur atau kota-kota se Jawa bahkan sampai di kota Aceh mereka banyak yang mengirimkan berkas data mereka lewat whatshapp (WA) ke keluarga mereka yang ada di Bintuni. Kemudian keluarga mereka print ata me WA kami data-data mahasiswa tersebut,” papar Jarangga.
Jarangga menambahkan, sampai saat ini dirinya belum bisa memastikan berapa banyak berkas data mahasiswa penerima Bansos pendidikan yang tekah masuk sebab saat ini dirinya masih menugaskan stafnya untuk menginput data mahasiswa penerima Bansos tersebut.
Dari data yang masuk kata dia, sementara direkap dan akan mengusahakan secepatnya untuk mahasiswa asal Teluk Bintuni mendapatkan bantuan Bansos pendidikkan sekaligus tetapi karena ada pandemi Covid-19 jadi agak terkendala atau tertuda.
“Saya berharap kepada mahasiswa Teluk Bintuni yang lagi kuliah agar mau bersabar karena kondisi Covid-19 ini kita tidak bisa bekerja maksimal. Dan saat ini staf kami sementara melakukan pengumpulan berkas dan melakukan rekapan data mahasiswa untuk diajukan ke keuangan atau BPKAD,” jelasnya.
Dia menambahkan, selain itu pihaknya juga berupaya memverifikasi data yang ada tentunya data yang lalu sudah banyak yang berubah yaitu mahasiswa sudah banyak yang selesai dan juga mungkin ada ada mahasiswa dari semester 2 masuk ke semester 3.
“Kita juga berusaha memverifikasi datanya secara baik sehingga kami berharap kedepan tidak ada lagi keluhan dari orang tua dari mahasiswa asal Teluk Bintuni seperti yang lalu kalau belum terbantu,” imbuhnya.
Dia menerangkan, mahasiswa asal Teluk Bintuni yang mendaptkan Bansos pendidikan dengan persyaratan sebagai berikut yaitu cukup menyampaikan berkas seperti keterangan aktif kuliah, foto copy KTP dan kartu keluarga (KK) untuk memastikan betul-betul mahasiswa atau penduduk Bintuni tersebut wajib dibantu.
“Kemudian ada KRS dan KHS berjalan serta ditambah foto copy buku rekening. Pada prinsipnya Pemda Teluk Bintuni membantu para mahasiswa asal Teluk Bintuni itu untuk meringankan biaya pendidikan mereka selama kuliah,” pungkas Jarangga. [ABI-R4]
Saya lulus sekolah di bintuni. Apakah bisa urus bantuan kuliah di pemda bintuni. Dari d3 kebidnan ke s1 kebidanan lama kuliah 3 smester