Manokwari, TP – Salah satu masyarakat adat dari Kabupaten Teluk Wondama, Yunus Sarumi berharap anak-anak adat yang akan maju dalam Pilkada 2020 terlebih dahulu duduk bersama di rumah adat bersama para tetua adat.
Menurutnya, hal ini untuk mencegah terjadinya konflik internal dalam masyarakat adat yang berpotensi membuat perpecahan rasa kekeluargaan akibat perbedaan pendapat atau pilihan dalam pilkada.
“Bicara adat tidak bisa hanya karena ada kepentingan tertentu. Bicara adat adalah bicara kebenaran yang harus diajarkan secara turun-temurun terhadap anak cucu dan itu harus dilakukan di rumah adat dan duduk bersama. Sehingga orang tua atau tua-tua adat akan mengajarkan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan,” kata Sarumi kepada Tabura Pos lewat sambungan teleponnya, Kamis (16/7).
Oleh sebab itu, lanjut Sarumi, selaku anak adat, ia mengimbau semua anak adat yang akan maju dalam pilkada, harus duduk bersama di rumah adat.
“Tujuannya adalah ketika kita sudah duduk bersama selaku anak adat di rumah adat, kita akan mendapat arahan dari orang tua kita terkait nilai-nilai adat, dimana salah satu dari nilai adat adalah kebersamaan, kekeluargaan, dan sebagainya,” katanya.
Ditambahkannya, siapa pun yang menang dan kalah dalam pilkada, dirinya tetap anak adat. Lanjut Sarumi, anak adat yang menang, harus merangkul yang kalah serta menjadi pemimpin untuk semua dan adil bagi semua masyarakat adat.
“Sedangkan yang kalah harus mendukung anak adat yang menang, sehingga tidak ada kelompok yang kalah dan kelompok yang menang. Semua tetap bersaudara, semua tetap bersama untuk membangun Wondama untuk kesejahteraan masyarakat,” tukasnya. [CR46-R1]