Manokwari, TP – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Provinsi Papua Barat mengusulkan pengembangan komuditas unggulan daerah sebagai program prioritas pada musyarawah rencana pembangunan nasional (musrembangnas) yang telah berlangsung di Jakarta, belum lama ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, Jacob Fonataba mengatakan, komunitas unggulan daerah itu terdiri dari Kakau, Pala dan Sagu serta sejumlah tanaman rempah lainnya. Seperti, pengembangan tanaman dan pengelolaan Pala di Kaimana dan Fakfak yang telah mendapatkan bantuan dari pusat dengan program satu 1 juta hektar buah Pala.
Di tahun ini, lanjut Fonataba, program pengembangan Pala tengah membangun jaringan ekspor Pala keluar Papua Barat,” kata Fonataba kepada Tabura Pos di halaman Gereja Petrus, Amban, Manokwari, Selasa (14/5).
Disinggung terkait jaringan ekspor buah Pala, kata dia, sementara ini jaringan ekspor buah Pala masih melalui Makassar dan Surabaya. “ Hanya saja, kami inginkan adalah merk Papua Barat yang diekspor ke luar, bukan kita mengirim bahan mental keluar baru diolah diluar. Inilah yang lagi kita upayakan,” terangnya.
Melihat potensi komuditas unggulan Papua Barat, tambah Fonataba, Gubernur Papua Barat telah mengupayakan beberapa investor untuk masuk ke wilayah Papua Barat agar pengelolaan produk Pala merk Papua Barat dapat diekspor ke luar Papua Barat.
Untuk komoditas Sagu, Fonataba mengatakan bahwa sesuai tugas dan fungsinya pihaknya tengah melakukan penataan hutan Sagu menjadi budidaya Sagu. Misalnya, luasan, letak hutan Sagu dan alat-alat pengelolaan yang modern.
“Potensi Sagu di Papua Barat ada di Kabupaten Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari, dan paling banya di Sorong Selatan yang paling banyak. Luasan hutan Sagu di Papua Barat sekitar 500 hektar lebih, potensi yang cukup besar,” tandas Fonataba. [FSM-R2]