Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menggelar deklarasi stunting secara serempak di 4 Kabupaten dan 1 Kota dan dipusatkan di Lapangan Borasi Manokwari, Sabtu (27/4) pagi.
Kegiatan deklarasi stunting dirangkaikan dengan pencanangan cuci tangan rutin. Hadir Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan didampingi Ketua TP-PKK Provinsi Papua Barat, Juliana A. Mandacan dan Ketua BKOW Provinsi Papua Barat, Lani Lakotani. Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, dr. Alfred Bandaso dan sejumlah petugas kesehatan yang bertugas di sejumlah Puskesmas yang ada di Kabupaten Manokwari.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan mengatakan, deklarasi stunting tahun ini ditargetkan untuk 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua Barat. Diantaranya, Kabupaten Manokwari, Pegunungan Arfak (Pegaf), Tambrauw, Sorong Selatan (Sorsel) dan Kota Sorong.
“Deklarasi stunting ini bertujuan untuk mengatasi pertumbuhan anak yang secara medis tidak normal,” terang Parorongan kepada Tabura Pos usai deklarasi stunting di Lapangan Borasi Manokwari, Sabtu (27/4).
Tujuan lain, lanjut dia adalah memberikan semangat baru kepada petugas medis yang berada di setiap sektor kesehatan guna memberikan dorongan kepada masyarakat untuk terlibat aktif melakukan penanganan terhadap stunting.
Menurut dia, melalui deklarasi stanting ini setiap Puskesmas diharuskan berperan aktif melakukan penjangkauan dan pendataan dari rumah ke rumah dan memberikan penanganan secara berkelanjutan kepada anak-anak yang terkena gejala stunting.
Diharapkan Parorongan, kedepannya pertumbuhan anak-anak di Papua Barat dapat berlangsung normal dan sehat tanpa adanya kekurangan fisik atau anggota tubuh. Ia mengungkapkan, kasus stunting sendiri terjadi hampir diseluruh pelosok nusantara bahkan juga di Provinsi Papua Barat, namun untuk datanya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat belum mendapatkan secara detail.
Untuk itu, Ia juga mengharapkan masyarakat ikut berperan aktif memberikan laporan kepada petugas Puskesmas jika menemukan adanya kasus stunting agar dapat segera ditangani. Disinggung besar anggaran untuk mendukung program pencanangan stunting, Parorongan mengaku, sangat jelas ada dukungan anggaran dari APBN dan APBD, hanya saja terkait besarannya dia tidak hafal. [BOM-R3]