Manokwari, TP – Ketua Netra Mandiri Provinsi Papua Barat, Hofni Mofu mengaku kecewa dengan kinerja dari pihak penyelenggara. Sebab, pada Pemilu serentak kali ini penyandang disabilitas tidak dapat menyalurkan hak politiknya di satu TPS. Padahal, Pemilu sebelumnya penyandang disabilitas langsung dilayani di halaman kantor KPU Manokwari.
Tahun ini, berbeda, para penyandang disabilitas memilih di tempat domisilinya masing-masing. Bertolak dari hal tersebut, Mofu mengaku sempat kebinggungan karena hingga H-1 pencoblosan dirinya belum mendapatkan undangan memilih dari petugas yang dipercayakan mendistribusikan undangan memilih kepada warga.
Meski menyandang disabilitas, Ia menegaskan bahwa dirinya memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan masyarakat yang lain untuk menggunakan suaranya pada pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan presiden dan legislatif.
“Saya kecewa dengan pihak KPU sekarang, karena sampai saat ini kami penyandang disabilitas belum tau melakukan pencoblosan dimana. Kalau pemilu sebelumnya semua terakomodir di kantor KPU, kami disiapkan TPS khusus tapi pemilu sekarang berbeda, kami kurang dapat perhatian, bahkan kami tidak tahu mau mencoblos dimana, undangan juga tidak ada,” terang Mofu kepada wartawan di Kantor Sekretariat Disabilitas yang terletak di Jalan Reremi Permai, Selasa (16/4).
” Tahun ini, kinerja KPU kurang memuaskan, mereka sama saja tidak menghargai suara-suara kami. Padahal jumlah kami yang disabilitas juga sangat banyak, kalau dulu kita dijadikan satu TPS di KPU, sekarang terpisah-pisah, saya sudah konfirmasi ke KPU lewat telepon, mereka mengaku ada membentuk tim askses disabilitas, tapi ternyata tim itu tidak berjalan, akhirnyam tempat memilih dikembalikan ke tempat domosili warga disabilitas,” tandasnya. [CR45-R2]