Manokwari, TP – Kepala SMA Negeri 1 Manokwari, Lucinda P. Mandobar, M.Pd, ingin menjadikan SMA Negeri 1 Manokwari, sebagai sekolah berbasis budaya Papua.
Dirinyamengunkapkan, untukmewujudkan keinginan tersebut, pihaknya telah mengkolaborasikan budaya lokal asli Papua dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler dan dalam menunjang proses belajar mengajar, salahsantunya seperti menjadikan tarian yosim pancar (yospan) dan tari tumbuh tanah sebagai media belajar dalam seni musik, seni tari dan seni olah vokal yang secara rutin dijalankan di SMA Negeri 1 Manokwari
“Tujuan kita untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa budaya jangan dilupakan, justru harus terus dilestarikan dan dikenalkan kepada setiap generasi,” kata Mandobar kepada Tabura Pos di sekolah, belum lama ini.
Iamenerangkan, melalui kegiatan-kegaiatn inilah dilakukan penjaringan, sehingga yang memiliki kemampuan olah vokal atau pun tarian Papua, akan dilatih untuk dilibatkan dalam setiap kontes mewakili sekolah.
Tidak sampai disitu, ia mengaku, dirinya juga sudah mempersiapkan anak didiknya untuk dapat tampil membawa budaya Papua dalam berbagai kegiatan pemerintahan yang resmi.
Menurut dia, Papua yang sekarang bukanlah Papua yang dulu lagi, karena Papua yang saat ini adalah rumah bagi semua suku bangsa dengan wujud nyata toleransi umat beragama yang hidup di Tanah Papua.
Sebab, dengan keanekaragaman suku bangsa dan agama yang ada di Tanah Papua, telah menunjukan bahwa di Tanah ini ada kehidupan yang saling menghargai dan saling menyayangi.
“Prinsip saya karena semua anak itu berharga dan pasti memiliki kemampuan dalam kesenian sehingga perlu untuk kita beri ruang untuk mereka menguasainya,” tandasnya. [BOM-R4]