Manokwari, TP – Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menjalin kerja sama dengan Polda Papua Barat, menggelar bakti sosial (baksos) pemeriksaan dan pengobatan massal, serta pembagian 1.000 paket sembako di Rumah Sakit Bhayangkara Lodewijk Mandacan, Polda Papua Barat, Sabtu (30/3).
Kabid Dokkes Polda Papua Barat, AKBP dr. Sariman menjelaskan, kegiatan diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah yang jarang mendapat pelayanan kesehatan.
Di samping itu, lanjut Sariman, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk mempertahankan sinergitas Polri dan masyarakat serta sarana menciptakan dan tetap menjaga situasi agar tetap kondusif menjelang Pemilu 2019 yang dianggap mulai memanas.
Ia menjelaskan, kegiatan ini juga bisa menjadi sarana mediasi untuk memberi imbauan terhadap masyarakat agar Pemilu 2019 serentak, pada 17 April 2019, masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya.
“Sekaligus juga kita perkenalkan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat kepada kepada masyarakat supaya mereka tahu kalau Rumah Sakit Bhayangkara ini sudah mulai beroperasi dan terbuka untuk umum,” tandas Sariman kepada para wartawan di depan Rumah Sakit Bhayangkara Lodewijk Mandacan, Polda Papua Barat, Sabtu (30/3).
Sementara Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lodewijk Mandacan, Polda Papua Barat, dr. Eko Yulianto menambahkan, tenaga kesehatan yang diterjunkan pada kegiatan pengobatan ini sebanyak 14 orang.
Dirincikan Yulianto, 10 dokter berasal dari Polda Papua Barat, 1 dokter dari Yayasan Buddha Tzu Chi, 1 analis dari Polda Papua Barat, dan 1 analis lagi dari Yayasan. Ditambahkannya, pelayanan kesehatan terhadap warga yang datang berobat, yakni pemeriksaan Kolesterol, Asam Urat, gula darah, gigi, kulit dan kelamin, pemberian vaksin Polio, pemberian obat cacing untuk anak-anak, dan lain sebagainya sesuai keluhan.
Mengenai teknis pemeriksaan kesehata, jelas Yulianto, setiap warga yang datang, terlebih dahulu mengambil nomor urut antrean, memeriksa tensi atau tekanan darah, menunggu pemeriksaan dokter, dan mengambil obat sesuai resep dokter.
“Kalau obat yang disediakan lengkap, karena ini gabungan dari Polda dan Dinas Kesehatan juga kemarin ada memberikan kontribusi obat-obatan. Kalau untuk jenis obat yang disediakan, kita sesuaikan dengan standar bakti sosial, ada generik dan obat paten,” kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara.
Sedangkan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Manokwari, Alexander Irsiandi mengatakan, kegiatan ini diprakarsai Polda Papua Barat bekerja sama dengan PSMTI, salah satu organisasi sosial yang ada di Manokwari.
Menurutnya, Yayasan ini terbentuk dari rasa kepedulian sosial terhadap masyarakat di Papua Barat, khususnya di Manokwari, sehingga kegiatan ini bisa diselenggarakan tanpa tendesi apapun.
Diungkapkan Irsiandi, kegiatan sosial seperti ini bukan baru pertama kali diselenggarakan, tetapi sudah ada beberapa kegiatan. Misalnya, ungkap dia, ketika terjadi bencana, pihaknya juga ikut membantu masyarakat yang terkena bencana alam.
“Kalau bentuk dukungan kita dari Yayasan, kita sediakan 1.000 sembako gratis dan 2.000 makanan gratis untuk warga dan panitia,” sebut Irsiandi kepada Tabura Pos di sela-sela baksos pengobatan massal.
Ia berharap dengan penyelenggaraan baksos ini, masyarakat merasa diayomi, dilindungi, dan dilayani, bagaimana merasa aman, tentram, dan tanpa gejolak bersama-sama aparat kepolisian.
“Kami tidak punya tendensi apapun menggelar kegiatan ini. Kami hanya bergerak murni untuk membantu masyarakat, karena kita punya satu visi dan misi untuk kegiatan sosial,” klaimnya.
Dari informasi yang dihimpun Tabura Pos, sekitar 931 orang yang mengikuti baksos dari target 1.000 orang. Untuk penyakit yang banyak dikeluhkan warga, yakni Cephalgia, Hipertensi, dan penyakit kulit.
Pasien yang telah menjalani pemeriksaan, 1 orang harus mendapatkan perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Bhayangkara atas keluhan penyakit Hipertensi. Selain itu, tercatat 42 orang yang telah mendaftarkan diri untuk proses screening untuk operasi Katarak, Juli 2019. [CR45-R1]