Manokwari, TP – Dari sekitar 50-an pasien yang ditangani dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Irene Mariani Santoso, Sp.KK, terdapat 2 pasien yang suspect menderita penyakit Kusta. Kedua pasien suspect Kusta, yakni 1 remaja dan 1 anak-anak.
“Ada 2 orang. Penanganannya kami memberikan surat keterangan untuk pengambilan obat di puskesmas, karena itu obat program. Kami di sini tidak menyediakan obat program,” ungkap Irene Mariani kepada Tabura Pos di sela-sela bakti sosial pengobatan massal di Rumah Sakit Bhayangkara Lodewijk Mandacan, Polda Papua Barat, Sabtu (30/3).
Lanjutnya, obat program untuk penyakit Kusta, itu ada yang 6 bulan dan 1 tahun. Pasien yang ditemukan suspect Kusta itu bertipe Kusta kering dengan pengobatan selama 6 bulan. “Tadi sudah saya berikan surat keterangan untuk pengambilan obat di puskesmas,” katanya.
Ditanya tentang penyebab dari penyakit Kusta itu, Irene Mariani menerangkan, penyebabnya adalah bakteri yang ditularkan melalui orang yang memang terkena Kusta. Dikatakannya, penularan penyakit melalui udara atau kontak erat.
“Kalau seperti penyakit batuk kan dalam hitungan hari sudah tertular. Kalau Kusta itu berbeda, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menular, sehingga biasanya ditularkan orang terdekat,” tutur Irene Mariani.
Ditanya, apakah ada kemungkinan orang-orang terdekat dari kedua pasien ini juga menderita penyakit Kusta, dirinya tidak menampik hal tersebut.
“Iya ada, jadi tadi saya edukasi. Kebetulan tadi yang kami temui adalah 1 anak remaja dan 1 anak-anak di bawah 10 tahun. Kita edukasi untuk datang ke puskesmas, tentu keluarga terdekatnya juga harus diperiksa. Berarti kan sumbernya di dalam keluarga atau tidak selalu keluarga, karena bisa juga di lingkungan. Mungkin tetangga atau di lingkungan sekolah,” jelas Irene Mariani.
Dari puluhan pasien yang ditanganinya, ia mengaku lebih didominasi pasien yang menderita penyakit Tinea, infeksi jamur pada kulit, atau di Papua dikenal dengan istilah Kaskado. “Kedua, yang paling banyak itu penyakit alergi atau eksim pada kulit, kebanyakan bisa disebabkan karena alergi,” tambahnya.
Disinggung tentang penyebab dari penyakit Kaskado atau eksim pada kulit, ia menerangkan, rata-rata penyebab lebih ke arah higienis tubuh atau kebersihan tubuh.
“Jadi, bagaimana kita merawat tubuh, bagaimana cara kita mandi, harus menggunakan sabun, dan berapa kali sehari. Selain kita mengobati pasien, kita juga harus memberi pengetahuan, seperti apa menjaga kebersihan, sehingga bisa terhindar dari penyakit-penyakit kulit,” kata Irene Mariani.
Ia mengungkapkan, kalau untuk keluhan secara umum, pasien mengaku mengeluhkan sakit kepala, tekanan darah tinggi, kencing manis (Diabetes), dan Asam Urat. “Itu kalau secara umum,” katanya seraya mengaku, belum ada pasien yang dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit.
Ia mengutarakan, untuk sementara, pasien bisa ditangani dengan pemberian obat, tetapi pengobatan seperti ini tidak bisa berhenti sampai di sini saja. “Kami edukasi pasien bahwa kalau dia ada penyakit, seperti tekanan darah tinggi atau kencing manis, tentu obatnya harus diminum secara teratur. Jadi, setelah dari sini, mereka harus kembali lagi ke puskesmas terdekat atau mungkin dokter keluarga terdekat supaya bisa dikontrol,” papar Irene Mariani.
Ditanya tentang jumlah pasien yang mengeluhkan penyakit kelamin, ia mengatakan, untuk sementara belum ada, kemungkinan orang belum mau terbuka, tetapi kebanyakan pasien yang berobat mengeluhkan penyakit kulit. [HEN-R1]