Manokwari, TP – Penggunaan obat-obatan sering dipakai oleh para petani untuk membunuh hawa wereng maupun menyuburkan tanaman. Namun, hal itu tidak berlaku bagi para petani di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf).
Petani di puncak Gunung Arfak ini memilih cara bertani dan berkebun yang alami. Tanamannya, asli tidak mengandung bahan kimia apapun. Hasil, pertanian seperti sayur kol, daun bawang, wortel, kentang, daun sup yang berasal dari Pegunungan Arfak bebas zat pestisida maupun pupuk kimia lainnya.
“Hal terjadi karena para petani di Pegaf menggunakan konsep pertanian yang ramah lingkungan dan juga didukung dengan suhu dan kesuburan tanah disana,” kata Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroi
Saroy mengatakan, meski banyak keuntungan jika menggunakan obat-obatan, namun petani di Pegaf akan tetap mempertahankan kealamiannya bertani dengan tidak menggunakan bahan kimia.
“Penggunaan bahan kimia itu, lama lama dapat mengurangi kualitas kesuburan tanah dan akan berdampak bagi yang lain,”ucap Saroi kepada Tabura Pos di Miyambou, Jumat (22/2).
Ditegaskan Saroi, para petani tidak akan menggunakan bahan kimia. Meski harus menggunakan pestisida. Sebaliknya, Yosias Saroy menggunakan kompos dan bahan bahan alami dalam pertanian.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pegunungan Arfak, Jatmiko Irianto mengatakan bahwa Pertanian di Pegunungan Arfak akan tetap dipertahankan sebagai pertanian organik. “Terkait pertanian organik, itu sudah menjadi wacana oleh Dinas terkait dalam hal ini dinas Pertanian, untuk tetap dipertahankan,”ucap, Jatmiko.
Namun, kendalanya, selama ini adalah sarana transportasi yang begitu mahal, karena kondisi jalan di Papua Barat masih belum semuanya bagus, sehingga kadang pemasaran hasil pertanian para petani dari Pegaf terkendala ditransportasi.
Sejauh ini, upanya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Pegaf dalam mendukung petani adalah dengan memberikan kendaraan untuk beberapa Kampung yang ada di Pegaf sebagaimana digunakan dalam mengangkut hasil pertanian mereka ke Manokwari.
Ia berharap, jaringan hasil pertanian dari Pegaf dapat memenuhi kebutuhan warga Manokwari. Diharapkan, tentunya dengan dengan hasil pertanian yang ramah lingkungan dan bebas dari zat kimia. [CR46-R3]