Manokwari, TP – Sekda Manokwari, Aljabar Makatita, mengimbau para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang berada di daerah rawan terjadinya pencurian, agar memperketat keamanan kantor.
Hal itu disampaikan Makatita, mengingat Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang terletak di Jl Pahlawan, telah kecurian, beberapa waktu lalu.
“Beberapa hari lalu baru saya dapat informasi dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP bahwa beberapa laptop dan komputer yang diambil orang yang bukan pemiliknya. Terkait hal itu, kita imbau kantor-kantor yang rawan supaya bisa meningkatkan keamanan kantor. Kalau laptop yang harus dibawa pulang dibawa pulang dan periksa jendela dan sebagainya,” ujar Makatita kepada Tabura Pos di kantor Bupati Manokwari, Jumat (15/2).
Makatita berharap, anggota Satpol PP yang sudah ditempatkan di setiap OPD diatur dengan baik oleh kepala OPD agar menjaga kantor pada siang dan malam hari.
Makatita mengatakan, bila anggota Satpol PP yang sudah ditugaskan, hanya berjaga pada siang hari, maka sangat mubazir, oleh karena itu, perlu diterapkan sistem shift agar bisa menjaga kantor pada siang dan malam hari, terutama pada instansi pelayanan seperti Bapenda, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
“Ini kembali ke OPD masing-masing. Kalau Satpol PP sudah ditempakan di OPD masing-masing, maka kepala OPD yang perlu maksimalkan mereka. Bagaimana mengatur mereka, apakah ada yang jaga siang dan ada yang jaga pada malam hari. Yang jaga malam tidak masuk siang. Perlu dibagi. Berikan kepercayaan kepada mereka (anggota Satpol PP) untuk bisa mengamankan kantor,” tandas Makatita.
Sementara itu, Kepala Dinas DPM PTSP, Ferry Lukas, mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Selasa (12/2). Dalam kejadian itu, 3 unit laptop dan 2 unit komputer raib.
“Kami sampai saat ini belum ada tanda-tanda dari kepolisian, tapi mereka berjanji bekerja secepatnya untuk mengungkap kasus tersebut,” ujar Lukas kepada wartawan di kantornya, Jumat (15/2).
Ia menjelaskan, laptop dan komputer yang hilang, juga berisi data-data perizinan. Namun, untungnya komputer yang dibawa maling, bukan komputer di bagian depan yang berisi lebih banyak data.
Ferry Lukas mengutarakan, meski data yang terdapat di laptop dan komputer tidak terlalu signifikan, namun laptop dan komputer yang hilang, itu cukup membantu dalam pelayanan kepada masyarakat.
Dikatakannya, laptop yang hilang, dua di antaranya milik DPM PTSP dan satu milik pribadi staf, sedangkan 2 unit komputer merupakan inventaris kantor.
“Kebetulan yang diambil kebanyakan data pribadi dan sebagian data kantor. Tapi tidak ada masalah dengan kantor karena kebetulan laptop dan komputer yang diambil bukan berhubungan langsung dengan data-data kantor, jadi masih tetap berjalan,” terang Ferry Lukas, seraya menambahkan meski kemasukan saat itu, namun pelayanan tetap berjalan.
Ferry Lukas menambahkan, sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pak Sekda, dan meminta agar Satpol dapat diaktifkan dan jumlahnya ditambah, agar dapat bertugas pada malam dan siang hari.
“Satpol PP kan cukup banyak, kalau tempatkan lima atau enam saja di PTSP kami bisa bagi supaya ada yang bisa jaga siang, ada yang jaga pada malam hari,” tukasnya. [BNB-R4]