Manokwari, TP – PT Pertamina MOR VIII Manokwari memberikan pendampingan terhadap kelompok usaha masyarakat di sekitar kantornya melalui program Community Social Responsibility (CSR).
Salah satu pendampingan dengan membina usaha kreatif mama-mama Papua, yang membuat Noken. Pelatihan pengembangan usaha Noken dilaksanakan di salah satu rumah warga yang bersebelahan dengan Kantor Pertamina, tepatnya di Jl. Trikora, Wosi, Manokwari, Minggu (3/2).
Community Development Officer PT Pertamina Persero MOR VIII, Arie Suriansa menjelaskan, dirinya sering mengunjungi dan membina mama-mama di RT 4/RW 1 mulai November 2018.
“Sejak November 2018, mama-mama di kompleks ini langsung membentuk kelompok usaha pengrajin Noken dan memiliki 17 anggota,” kata Suriansa kepada Tabura Pos, Minggu (3/2).
Ditambahkannya, kali ini, pihaknya mengundang Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Manokwari, Rosita Watofa untuk memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan kelompok.
“Mulai dari November 2018 lalu sampai saat ini, Minggu (3/2), mama-mama di sini sudah berhasil membuat 63 Noken dengan berbagai ukuran,” ungkapnya.
Lanjut Suriansa, tujuan mengundang Kepala Disperindagkop dan UKM supaya bisa diajari mengelola keuangan, menghitung untung-rugi, dan membuat pembukuan kelompok agar semua teratur secara baik.
Sementara itu, Rosita Watofa menambahkan, kegiatan seperti ini harus diikuti perusahaan lain. Dikatakannya, jangan hanya diberikan sosialisasi, lalu dibiarkan, tetapi harus diberi pendampingan terus-menerus sampai usaha kreatif ini menghasilkan sesuatu yang baik.
“Saat ini saya memberikan materi tentang mengatur dan mengelola keuangan supaya semua teratur dan terarah baik. Jadi, bukan hanya hasil kerja saja yang kita lihat, tapi wawasan para pengrajin juga harus bertambah,” harapnya.
Diutarakan Rosita Watofa, materi yang diberikan, yakni bagaimana cara menerima pesanan orang dan harus sesuai kemauan pemesan, kemudian dalam jangka waktu berapa lama bisa mengerjakan pemesanan dan tentunya kerapian hasil kerja.
“Kualitas dan kekuatan barang yang dipesan juga harus diperhatikan agar lain waktu si pemesan bisa datang lagi untuk memesan,” ujarnya.
Di sisi lain, Rosita Watofa menegaskan, Disperindagkop dan UKM akan membuka stan di salah satu ruangan di bekas Kantor Bupati Manokwari untuk menampung karya para pengrajin di Manokwari untuk dipasarkan secara luas.
“Bukan hanya berupa barang saja yang nanti kami jual di sana, tetapi juga ada berbagai jenis makanan yang bisa dijual di sana. Ada banyak kelompok usaha kuliner yang sudah dibina Disperindagkop,” tandas Rosita Watofa. [CR37-R1]