Manokwari, TP – Pemkab Manokwari sangat mendukung pelaksanaan program kampung online. Namun, kualitas sumber daya manusia (SDM) perlu ditingkatkan terlebih dahulu karena SDM di kampung masih lemah akibat rendahnya tingkat pendidikan.
“Ini agak sulit untuk bisa, apalagi ini diakses lewat internet, jadi agak sedikit kesulitan. Tapi mau tidak mau harus dipacu untuk bagaimana kampung online bisa terwujud,” ujar Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan ketika membuka kegiatan Penyusunan Pembuatan Data Base dan Pemetaan Tata Batas Kampung Berbasis Drone, serta Launching Website Kampung Online di ruang Sasana Karya, kantor Bupati Manokwari, Jumat (28/12).
Dia meminta kepala-kepala kampung menyiapkan SDM karena sangat penting. Sebab, ke depan akan berhubungan dengan dunia teknologi.
“Bukan lagi seperti zaman dulu. Jadi saya harap kepala-kepala kampung ini sudah harus menyiapkan SDM yang bisa mengakses data-data yang ada,” sebutnya.
Dia meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (Dinas PMK) Kabupaten Manokwari ikut memacu peningkatan kualitas SDM di kampung-kampung. Sebab, kualitas SDM di kampung masih lemah. Padahal, kata dia, SDM sangat penting. Tanpa SDM, sosialisasi akan sia-sia.
“Di kampung-kampung ini saya lihat masih lemah karena di sini pengangkatan juga berasarkan kepala suku, ada juga yang punya peran jadi mungkin tidak berdasarkan tingkat pendidikan. Ini yang terjadi dan menjadi salah satu kendala besar di Kabupaten Manokwari,” ujarnya.
Dia menilai kampung online sangat baik karena semua orang bisa mengakses perkembangan di kampung-kampung.
“Jadi ini sangat penting, hanya yang menjadi kendala adalah SDM, sehingga harus dipacu agar berhasil bisa membangun kampung dengan baik,” imbuhnya.
Dia menambahkan bahwa dewasa ini kerangka pembangunan desa atau kampung dikelola melalui program secara terpadu dan bervisi pemberdayaan. Orientasi utama dari pola pembangunan ini untuk memenuhi kebutuhan sekaligus menjawab tantangan dan permasalahan yang dijumpai dengan pendayagunaan sumber-sumber lokal sesuai dengan karakteristik dan potensinya.
Pola tersebut, katanya, sejalan dengan kebijakan pembangunan desa atau kampung di Pemkab Manokwari yang diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan dengan berbasis pada sumber daya lokal. Sedangkan fokusnya adalah pemberdayaan manusia yang berorientasi dasar pada perbaikan kualitas hidup (SDM), pemenuhan kebutuhan dasar dan pengurangan beban masyarakat miskin, pemberdayaan usaha dengan orientasi utama pada pengembangan usaha ekonomi lokal dan perluasan kampung maupun stakeholders terkait lewat website kampung online.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Manokwari, Teguh Budi Prakoso mengatakan, sistem informasi kampung menjadi sistem yang tidak terpisahkan dari pembangunan kampung dan kawasan perdesaan.
Dengan adanya perubahan paradigma pembangunan desa, atau kampung membuat peran sistem informasi kampung semakin penting.
“Oleh karena itu, pemerintah harus terus mengembangkan sistem informasi kampung menjadi kampung yang kuat, mandiri, dan sejahtera,” tegasnya.
Dia menyebut sistem informasi kampung meliputi data ampung, data pembangunan kampung, kawasan perkampungan, serta informasi lain yang berkaitan dengan pembangunan kampung dan kawasan kampung. Sedangkan fasilitas sistem infrmasi kampung yakni perangkatkeras, lunak, jaringan dan SDM. Sistem informasi kampung dikelola oleh pemerintah kampung dan dapat diakses oleh masyyarakat kampung dan semua pemangku kepentingan.
Menurutnya, Kabupaten Manokwari sebagai pilot project dalam pengembangan sistem informasi kampung dengan inisiasi atau fasilitas dari Pemkab Manokwari melalui Dinas PMK. Namun, dengan diaturnya sistem informasi kampung secara implisit dalam UU Desa, menjadikan sistem informasi kampung menjadi penting dalam pembangunan kampung. Kondisi tipologi kampung tersebut, lanjutnya, penting diperhatikan dalam perencanaan pembangunan kampung.
Sistem informasi kampung, lanjutnya, diharapkan dapat mempunyai data informasi yang berkualitas, komprehensif, dan terintegrasi. Dinas PMK selaku lembaga penyelenggara informasi kampung, katanya, mengembangkan sistem informasi kampung berbasis geospasial.
Oleh karena itu, sistem informasi kampung ini dikemas dalam bentuk penyusunan pembuatan data base dan tata batas kampung berbasis drone di Kabupaten Manokwari yang menjadi salah satu produk unggulan inovasi yang diluncurkan oleh Dinas PMK.
“Dengan kegiatan ini, Dinas PMK menampilkan informasi pembangunan kampung berbasis sistem informasi grografis, salah satunya adalah peta kampung terkait batas administrasi, pola penggunaan lahan, sarana prasarana, jaringan jalan, serta tersusunnya gambaran umum potensi kampung yang merupakan data informasi pendukung dalam pengambilan kebijakan di kampung,” tukasnya. (BNB-R3)