Manokwari, TP – Perkembangan pembangunan gereja dari berbagai denominasi diikuti pula dengan perkembangan jemaat. Kiranya hal itu tidak menimbulkan perpecahan di antara jemaat yang akan menyulut perpecahan gereja.
“Jangan kita jadikan agama sebagai ajang konflik dan perebutan kekuasaan. Agama harus menjadi obor perdamaian, membawa damai dan sukacita bagi umat Tuhan. Kita tetap harus satu visi dan misi dalam melayani Tuhan dan masyarakat. Mari kita bersama-sama membangun Kota Manokwari yang kita cintai ini dengan kebersamaan dan melalui gereja ini kita bangkit bersama menuju hidup baru, hidup yang berkemenangan,” ujar Sekda Kabupaten Manokwari, Aljabar Makatita menyampaikan sambutan Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan pada peresmian gedung baru Gereja Kristen Injili (GKI) Maranatha Boisubur, SP-6, Distrik Masni, Sabtu (22/12).
Untuk itu, kata dia, dengan dibangunnya sarana dan prasarana gereja kiranya dapat menunjang aktivitas jemaat dalam melayani Tuhan, sehingga jemaat semakin bertumbuh dan benar-benar menyuarakan suara kenabian.
Dengan demikian, lewat gereja lahir agen-agen keselamatan yang akan menyelamatkan umat Tuhan dari kegelapan. “Di tengah kehidupan masyarakat kita yang majemuk ini gereja harus berperan lebih aktif dan dinamis. Kita tidak hanya sebatas jemaat, namun keseluruhan masyarakat di Manokwari,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Sekda juga menyampaikan bahwa membangun rumah Tuhan adalah kemuliaan. Membangun rumah Tuhan adalah upaya untuk mewujudkan pengabdian kerohanian kepada sang Pencipta.
“Menjadi tanggungjawab kita semua, bagaimana rumah Tuhan ini tetap terisi, bagaimana di rumah Tuhan ini tetap melakukan puji-pujian. Bapak-ibu perlu ketahui bahwa sekarang kita mempunyai Perda Manokwari Daerah Injil. Salah satu pencerminan yang harus diberikan oleh umat Kristiani adalah pada waktu-waktu ibadah. Kita harus bisa memperlihatkan, memberikan contoh bahwa inilah daerah Injil. Bahwa bangku-bangku yang ada di dalam gereja tidak boleh kosong. Inilah yang menjadi tanggung jawab kita semua, tanggung jawab bapak dan ibu pendeta bagaimana menyadarkan umat untuk tetap memberikan bakti kepada yang Maha Kuasa,” tukasnya. [BNB-R3]