Manokwari, TP – Meski mendukung pengembangan noken, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Manokwari belum mewajibkan hotel-hotel memajang noken. Namun, pemajangan noken di hotel diserahkan pada kesepakatan pengusaha dan pihak hotel.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Manokwari, I Gede Wiradana mengatakan, produksi rumah tangga termasuk noken penting dalam mendukung pariwisata. Apalagi, noken juga merupakan budaya lokal Papua yang mendukung industry pariwisata.
Dengan demikian, kata dia, pariwisata tanpa seni budaya lokal akan pincang. “Ini kesempatan yang baik sekali karena ini adalah produk lokal. Jadi itu yang kita harapkan sebagai aksesoris atau oleh-oleh,” ujar Wiradana kepada wartawan di kantor Distrik Tanah Rubuh, Selasa (4/12).
Dikemukakannya, saat ini wisatawan cenderung mencari hal-hal yang muatan lokal, karena hal itu menjadi kunci untuk pengembangan ekonomi kreatif termasuk noken. “Jadi perlu dipromosikan yang lebih bagus lagi,” ujarnya.
Menurut dia, beberapa hotel di Kabupaten Manokwari sudah memajang noken. Karena itu, pihaknya mengimbau kepada para pengrajin untuk menitipkan noken di hotel.
“Tapi perlu kesepakatan dengan pihak hotel,” sebutnya.
Sejauh ini, kata dia belum mewajibkan hotel untuk memajang noken, kecuali atas kesepakatan antara pengusaha atau pengrajin dengan pihak hotel.
“Tapi tergantung pengrajin juga. Kalau punya stok ya silakan saja dengan pihak hotel. Tapi kita tetap mengimbau termasuk di bandara dan hotel untuk mempromosikan, termasuk juga video dan pamflet potensi industri pariwisata kita, termasuk kulinernya ada,” tegasnya.
Dia menambahkan, secara umum pihaknya tidak hanya mempromosikan noken, tapi juga mempromosikan semua potesi pariwisata Kabupaten Manokwari. “Cuma sekarang belum maksimal karena keterbatasan sumber daya,” tukasnya. [BNB-R3]