Mansel, TP – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Gagarin Moniaga mengatakan, sembari mempersiapkan dokumen lainnya untuk melengkapi master plan pembangunan Bandara Abresso di Ransiki. Pengerjaan pembersihan areal pembangunan Bandara Abresso masih terus berlanjut.
Moniaga menjelaskan, master plan pembangunan Abresso telah dipersentasekan pihaknya di Kementerian Perhubungan R.I, dimana tindak lanjut dari persentase master plan tersebut masih ada data–data dan dokumen yang perlu dilengkapi oleh Pemkab Mansel.
Diantara dokumen itu, sebut Moniaga, harus ada dokumen dari Bupati Mansel yang menyatakan bahwa tanah lokasi Bandara Abresso bukan tanah hutan konserfasi atau hutan lindung. Dengan dasar itu, pemerintah pusat tidak ragu lagi untuk mengembangkan Bandara Abresso.
“Jadi, rekomendasi dari pak bupati sudah ada, tinggal diserahkan kepada kementerian dengan harapan master plan bandara Abresso dapat disahkan. Artinya, kalau bandara Abresso telah dibangun kita tidak salah lagi karena master plannya sudah ada,” kata Moniaga kepada wartawan di Kantor Bupati Mansel, belum lama ini.
Selain telah dilengkapi hasil studi dan dilengkapi master plan, Moniaga juga membenarkan bahwa beberapa waktu lalu, Kementerian Perhubungan juga telah menurunkan tiga orang staf ke Mansel, untuk mengecek lapangan dan memastikan titik koordinat bandara Abresso dan pengecekan data lainnya.
“Data lainnya juga turut menjadi perhatian kementerian perhubungan seperti, pelepasan adat dan memastikan arah angin. Kedatangan tim kementerian itu juga sekaligus untuk memastikan lahan pembangunan bandara Abresso tidak bermasalah lagi,” terang Moniaga.
Moniaga juga mengklaim dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Bandara Abresso tengah dalam proses, karena ijin prinsip pembangunan Bandara Abresso telah dikeluarkan Dirjen Udara pada Kementerian Perhubungan. Seraya master plan disahkan Kementerian Perhubungan, tambah Moniaga, Pemkab Mansel tengah berupaya membangunan komunikasi dengan beberapa investor untuk ikut mengembangkan Bandara Abresso.
Sebab, pintu kerjasama bagi investor sangat terbuka karena dalam rekomendasi dari Kementerian Perhubungan sangat jelas disebutkan bahwa Bandara Rendani, Manokwari tidak bisa dikembangkan lebih besar lagi. “ Dengan rekomendasi itu bisa mendatangkan investor, apalagi letak Bandara Abresso sangat strategis,” kata Moniaga.
Dilihat dari letak Bandara Abresso yang terhubungan dengan beberapa kabupaten, , tambah Moniaga, ke depan, kemungkinan besar Bandara Abresso menjadi provinsi. “ Panjang bandara Rendani bisa saja terus ditambah tetapi dari luasan tanah sangat tidak mungkin. Kalau bandara Rendani terus dikembangkan sebagaimana layaknya bandara tentu banyak pemukiman, sarana umum dan jalan baru harus dikorbankan. Membangun bandara bukan hanya bicara, stripnya juga harus luas seperti bandara DEO Sorong,” terang.
Bertolak dari fakta tersebut, Moniaga berpendapat pembangunan bandara Abresso sudah tepat karena berada diatas lahan yang datar dan masih kosong dari pemukiman masyarakat.
“ Kementerian Perhubungan juga melihat kendala dalam pengembangan bandara Rendani karena masalahnya sudah komplitit. Kita tidak mencari dalil agar bandara Abresso dibangun, tapi faktanya sudah berapa kali kecelakaan pesawat di Rendani karena memang bandara itu tidak layak,” kata Moniaga.
Bukti keseriusan Pemkab Mansel termewujudnya pembangunan Bandara Abresso, Pemkab Mansel juga mengalokasikan dana dari APBD Mansel untuk mempersiapkan lahan pembangunan bandara. Bersumber dari APBD 2018, Moniaga mengungkapkan setidaknya Pemkab Mansel telah mengalokasikan sekitar Rp 11 miliar untuk pembersihan lahan.
“Kultur tanah secara bertahap terus kita perbaiki, karena membangun landasan bandara tidak sama dengan membuat jalan. Untuk tahun anggaran 2019 masih terus dilakukan perbaikan kultur tanah, besar anggarannya masih kita hitung. Yang pasti sebelum pembangunan lahan sepanjang 3000 meter sudah bersih. Sebenarnya, kami membangun bandara Abresso untuk safety yang menjadi bagian paling utama di dunia penerbangan,” tandas Moniaga. [K&K-R4]