Manokwari, TP – Selain memberikan beasiswa pendidikan luar negeri bagi anak-anak Papua Barat ke Jerman, Pemerintah provinsi (Pemprov) Papua Barat, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Papua Barat, juga sedang membiayai 10 anak Papua yang menempu pendidikan di Australia.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Kependidikan dan Penyelenggaraan Tugas Pembantu, Disdikbud Papua Barat, Sudjanti Kamad menuturkan, rogram studi luar negeri bagi putra dan putrid asli Papua Barat, diprioritaskan sesuai kebutuhan untuk pemprov Papua Barat, salah satunya jurusan manajemen turis.
“Pada program studi luar negeri sebelumnya, dari Dinas Pariwisata dan Kebutuhan Provinsi Papua Barat, meminta studi luar negeri dengan Jurusan Manajemen Turis, dengan alasan Papua Barat membutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola potensi-potensi wisata di Papua Barat,” kata Kamad kepada Tabura Pos di Mandopi, belum lama ini.
Kamad menerangkan, untuk program studi luar di tahun sebelumnya, khusus jurusan manajemen turis, pihaknya telah mengirim dan membiaya 10 mahasiswa yang akan lulus Februari 2019, sedangkan tahap kedua, ada beberapa jurusan yang diambil, seperti jurusan lingkungan, jurusan perencanaan tata kota, jurusan pertambangan serta jurusan lainnya.
“Kita berharap mahasiswa yang studinya sudah selesai dapat segera kembali ke Papua Barat, Mahasiswa jurusan perencanaan akan ditempatkan di Bappeda, jurusan manajemen turis akan ditempatkan di Dinas Pariwisata. Kita akan menyurat kepada Bappeda, Dinas Pariwisata, dan Dinas Pertambangan untuk membagikan ilmunya. Mereka tidak menjadi pegawai negeri sipil, tetapi semacam konsultan untuk membagikan ilmu mereka,” ungkap Kamad.
Kamad mengutarakan, pihaknya akan memanggil mahasiswa-mahasiswi tersebut untuk pulang ke Papua Barat, sebab banyak mahasiswa asal Papua Barat yang sudah ditawarkan, bahkan ada mahasiswa yang sudah bekerja di luar negeri.
“Biaya studi dari Pemprov Papua Barat, jadi mereka harus kembali untuk mengabdi untuk pembangunan di Provinsi Papua Barat,” ujar Kamad.
Ditanya terkait pihak ketiga yang mengelola program tersebut, Kamad menuturkan, untuk program studi luar negeri di Australia dan Selandia Baru, pihak ketiga yang mengelola adalah Universitas Papua (Unipa), sedangkan untuk pengelola program studi luar negeri di China dan Jerman adalah Yayasan Indonesia Germania di Jakarta. [FSM-R4]