Manokwari, TP – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, Provinsi Papua Barat menggelar rapat evaluasi kegiatan Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018 dan sosialisasi kegiatan tanaman pangan tahun anggaran 2018, Selasa (27/11).
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, Provinsi Papua Barat, Jacob S. Fonataba mengatakan, rapat evaluasi ini khusus untuk satuan kerja bidang tanaman pangan.
“Jadi komuditi padi, jangung, kedelai, ubi kayu dan ubi jalar dan kacang-kacangan. Inilah yang kita akan evaluasi terkait program kerja yang dialokasikan dari anggaran APBN 2018 dan APBD 2018,” kata Fonataba kepada Tabura Pos disela-sela pembukaan rapat evaluasi dan sosialisasi, kemarin.
Dikatakan Fonataba, pada evaluasi ini, pihaknya akan melihat apakah program yang telah dilaksanakan sudah memberikan peningkatan produksi atau tidak, apakah realisasi di lapangan, benar-benar terealisasi 100 persen ataukah ada kendala-kendala lainnya.
“Inilah yang akan kita input dalam rapat evaluasi ini. data ini akan diimput dari teman-teman di kabupaten kota se Provinsi Papua Barat untuk mendapatkan masuk kepada kita untuk pelaksanaan program tanaman pangan. Jadi secara detail akan disampaikan dalam rapat oleh teman-teman yang membidangi tanaman pangan dari Kabupaten dan kota,” jelas Fonataba.
Fonataba mengaku, dalam pelaksanaan rapat ini, pihaknya berharap Dinas Tanaman Pangan di kabupaten kota, dapat menyampaikan sejumlah kendala-kendala yang dihadapi sepanjang pelaksanaan program tahun anggaran 2018, karena sangat penting.
Fonataba mencontohkan, sasaran utama saat ini, dari program tersebut adalah kepada Orang Asli Papua (OAP), tetapi juga kepada seluruh warga negara Indonesia, yang menjadi petani di Papua Barat.
“Misalnya, kalau program nasional hanya diberikan benih tidak ada biaya untuk pembukaan lahan, pengelolaan tanam, biaya penanaman, dan pasca panen tidak ada. Apakah dengan diberikan benih itu, benih itu akan tertaman atau tidak. Karena ada korelasi atau hubungan antar pemberian benih dengan pengecekan produksi, dan kebutuhan pangan untuk Papua Barat apakah terpenuhi atau tidak, inilah tujuan kita melaksanakan rapat evaluasi,” beber Fonataba.
Fonataba menambahkan, usai mendapatkan data-data melalui rapat evaluasi ini, pihaknya akan melaksanakan sosialisasi untuk pelaksanaan program kerja tahun anggaran 2019, khsusus di satuan perangkat kerja tanaman pangan.
“Nanti ada holtikulturan, perkebunan, saran dan prasarana pendukung di lingkung pertanian,” imbuh Fonataba.
Fonataba berharap, berharap, melalu pertemuan tersebut, semua pejabat atau petugas yang berwenang dapat memahami betul pelaksanaan program yang akan dikerjakan.
“Ketika seseorang itu memahami pelaksanaan program, maka dia bisa menjelaskan dengan baik kepada petani sebagai pelaksana di lapangan, petani mengerti, dan target produksi itu bisa terpenuhi, inilah yang penting,” tandas Fonataba. [FSM-R4]