Bintuni, TP – Musyawarah Adat I Ikatan Keluarga Biak, Numfor, Doreri, Amberbaken, Roon, Raja Ampat (Bindarra) Kabupaten Teluk Bintuni, resmi dibuka Sekda Teluk Bintuni, Gustaf Manuputty, S.Sos, MM, Selasa (20/11).
Sekda dalam sambutannya mengatakan, keberadaan suatu organisasi kemasyarakatan sangat penting, karena akan mengkoordinir masyarakatnya yang berdomisili disuatu tempat.
Sekda menilai tema ‘Kita bersatu, Kita Kuat Untuk Membangun’, yang diusung dalam musyawarah pertama Bindarra, sangat cocok, karena memilki makna dan esensi dari musyawarah tersebut.
“Kalau dalam musyawarah ini tidak dibarengi dengan program-program yang akan diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan di organisasi, maka tidak akan ada artinya. Tapi saya yakin dan percaya bahwa, dengan tema ini, eksistensi dari musyawarah adat ini akan tercapai,” ujar Sekda.
Pemkab kata Sekda, sangat berharap pelaksanaan musyawarah adat ini, serta proses pelantikan kepenggurusan hari Sabtu nanti, semakin mempertegas legalitas organisasi kemasyarakatan ini, sehingga semakin jelas untul bersama-sama dengan suku suku lainya membangun daerah ini.
Ditempat yang sama, Ketua Kerukunan Bindarra Teluk Bintuni, Ekber Fakdawer mengungkapkan, keberadaan keluarga besar Bindarra di Teluk Bintuni sudah ada sejak 32 tahun silam, namun baru pertama kalinya dilakukan musyawarah adat.
Ia menyebutkan, jumlah masyarakat Bindarra yang tersebar di Kabupaten Teluk Bintuni, mencapai 1.000 lebih.
“Keberadaan orang Bindarra pertama kali di Bintuni saat saudara- sudara kita terdahulu yang masuk sebagai Penginjil serta tahun 50-an ada yang bekerja sebagai tenaga NGPM Perusahaan Minyak Belanda dan mulai saat itu sampai sekarang orang Bindarra, terus berdatangan di Teluk Bintuni,” sebutnya.
Menyadari semakin banyaknya keberadaan orang Bindarra, di Kabupaten Teluk Bintuni, maka ungkapnya, perlu dilaksanakan Musyawarah Adat I, untuk menghimpun semua masyarakat Bindarra, sehingga semua warga dalam sebuah organisasi yang terbentuk nanti, akan didaftarkan ke Kesbangpol agar kehidupan, keberadaan dan legitimasi kita diakui.
“Selama kami berjalan dengan kepenggurusan yang ada, dimana, Kepala Suku mengurusi terkait permasalahan adat, sedangkan saya sebagai ketua, menangani masalah kerukunan, sehingga dalam perjalanan sampai sejauh ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, maka harap dimaafkan,” jelasnya.
Dirinya berharap, orang Bindarra di kabupaten Teluk Bintuni, baik yang bekerja sebagai PNS maupun bukan, dapat mendukung dan membantu program yang akan dikerjakan, pemerintah daerah (Pemda) Teluk Bintuni.
Fakdawer menjelaskan, maksud dan tujuan musyawarah adalah untuk reorganisasi kepengurusan, membangun konsilidasi dan komunikasi bersama dalam menyatukan pokok-pokok pikiran dan konsepsi bersama guna turut serta membantu proses pelaksanaan Pembangunan di kabupaten Teluk Bintuni.
“Adapun tujuannya yaitu untuk melaksanakan amanat organisasi Ikatan Keluarga Besar Bindarra Kabupaten Teluk Bintuni tahun 2018 di Bintuni, merumuskan program kerja Bindarra, memilih dan menetapkan Mananwir Sub Bondi Kabupaten Teluk Bintuni massa bakhti 2018- 2022m,” jelansya.
Di samping itu, kata dia, untuk memilih dan menetapkan komposisi dan personalia Ikatakan Keluarga Besar Bindarra Kabupaten Teluk Bintuni 2018-2022, serta menyatukan persepsi antar seluruh komponen Ikatakan Keluarga Besar BINDARRA yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni tentang peran dan fungsi dalam proses Pembangunan.
“Target yaitu terlaksananya Kainkain Karkara Byak, musyawarah Adat I Bindarra Turut hadir dalam musyawarah adat I Bindarra Kabupaten Teluk Bintuni tahun 2018 dan tersedianya program dan kegiatan sebagai agenda kerja Ikatan Keluarga Besar Bindarra Kabupaten Teluk Bintuni periode 2018 – 2022,” jelansya.
Selain itu, meningkatnya fungsi dan peran serta Ikatan Keluarga Besar Bindarra Kabupaten teluk Bintuni dalam upaya partisipasi Pembangunan di Teluk Bintuni dan terjalinya hubungan kekeluargaan dengan organisasi kesukuan dan potensi kultur serta lembaga lembaga lainya di Teluk Bintuni.
Narasumber yang membawah materi diantaranya, Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw, MT yang membawakan peran masyarakat banyak dalam Pembangunan di Kabupaten Teluk Bintuni. Sejarah dan persebaran Suku Byak dalam perspektif antropologi budaya, penyaji materi Dr. Hugo Warami, M.Hum dan sosialisasi kedudukan lembaga kultur Kainkain Karkara Byak oleh Manfun Beba Kawasa Byak.
Musyawarah Adat I Bindarra direncnakan dilaksanakan sehari dan pelaksanaan pelantikan pengurus Bindarra periode 2018 – 2021, hari Sabtu (24/11). [VLI-R4]