Manokwari, TP – Seluruh unsur di Rumah Sakit Umum (RSU) Teluk Bintuni, seperti dokter, perawat, administrator, petugas laboratorium, apoteker, cleaning servis dan security, diberikan pemahaman dan pelatihan tentang bagaimana cara menangani bencana bila sewaktu-waktu terjadi di lingkungan RSU Teluk Bintuni.
Pelatihan dalam bentuk simulasi tersebut, dilaksanakan berkat kerja sama antara pihak RSU Teluk Bintuni, Basarnas Pos Pencarian dan Pertolongan Teluk Bintuni serta Kantor SAR Manokwari.
Kepala Kantor SAR Manokwari, George M. Randang, melalui Humas, M. Hairul dalam pres rilinya yang diterima Tabura Pos, Senin (19/11), menerangkan, pelatihan dan simulasi dilaksanakan selama dua hari, 17-18 November 2018 dan diikuti kurang lebih 150 peserta dengan melibatkan 2 orang instruktur dibantu dengan Rescue Pos Basarna Bintuni.
Pelatihan dan simulasi tersebut, dibukan oleh Direktur RSU, Dr. Eka W. Suradji, Ph. D. Para peserta diberikan materi tentang review Medical First Responder (MFR) pemadam api, APAR, dan bencana.
“Peserta yang telah diberikan materi selanjutnya dilanjutkan dengan praktek pada sore harinya,” tulis Hairul dalam pres rilinya.
Dalam pelatihan dan simulasi tersebut, rencananya akan rutin dilaksanakan tiap tahunnya.
Direktur RSU Teluk Bintuni, Dr. Eka W. Suradji, Ph. D, berharap dengan harapan peserta yang notabene merupakan unsur RSU Teluk Bintuni, mampu menolong dan terbiasa untuk tidak panik dalam memadamkan api saat terjadi bencana gempa bumi, kebakaran dan lainnya. [SDR-R1]