Manokwari, TP – Kehadiran Motor Noken Pustaka (perpustakaan keliling milik seorang pengiat sosial) di Kabupaten Manokwari, disambut antusias para murid SD Negeri 6, Kelurahan Sowi, Distrik Manokwari Selatan.
Dengan kehadiran Motor Noken Pustaka ini, kerinduan anak-anak untuk membaca buku referensi lain sesuai keinginan dan usianya, bisa terpenuhi. Selama ini, para murid SD ini hanya membaca buku yang terbatas, yakni buku mata pelajaran dan buku lain yang disediakan di perpustakaan sekolah.
Relawan pengemudi sepeda motor roda tiga perpustakaan keliling, Mas Panjo, membenarkan tentang antusiasme anak-anak ketika dirinya tiba di sekolah untuk pertama kalinya, Sabtu (17/11).
Sementara murid kelas IV A, SD Negeri 6, Sowi, Celencia dan Muhammad Rio mengaku senang ketika Motor Noken Pustaka tiba di sekolahnya.
“Sangat senang. Bosan baca buku yang sama, buku yang itu-itu saja di sekolah selama ini. bosan, jadi senang bisa baca buku cerita baru, biar pintar,” kata Celencia dibenarkan Muhammad Rio dan teman-temannya saat ditemui Tabura Pos.
Sedangkan Kepala SD Negeri 6 Sowi, J. Loupatti, S.Pd melalui guru agama Kristen dan administrator sekolah, Michael Manderi, mengaku kehadiran Motor Noken Pustaka sangat membantu anak didiknya supaya bisa mengakses buku referensi yang bervariatif dari biasanya.
“Kami merespon dengan baik kehadiran Motor Noken Pustaka supaya memotivasi anak untuk membaca. Itu alasan yang mendasar bagi kami,” kata Manderi yang ditemui Tabura Pos di ruang kerjanya.
Menurut dia, setiap Sabtu, anak-anak didiknya diberikan kebebasan mengisi waktu dengan aktivitas pilihan, yakni olahraga dan membaca.
“Hari itu kita gunakan untuk kembangkan kreativitas mereka, baik olahraga senam maupun membaca. Kehadiran Motor Noken Pustaka sangat membantu murid kami yang gemar membaca untuk menyalurkan hobi mereka. Kerja sama sekolah dan pegiat pengelola Motor Noken Pustakan cukup membantu mereka untuk meningkatkan budaya membaca,” papar Manderi.
Lanjut dia, kegiatan ini bukan baru lagi, tetapi kerja sama ini sudah berlangsung cukup lama, tetapi sempat terhenti karena Mas Anang (relawan sebelumnya), sudah pulang kampung. Mereka, Manderi menjelaskan, datang dengan sepeda motor roda tiga yang dirancang khusus untuk bisa menempatkan buku sebagai perpustakaan keliling.
“Animo anak hari ini sangat tinggi ketika perpustakaan keliling ini masuk kembali. Mereka rindu, jadi mereka senang sekali berebutan pinjam buku tadi,” ungkapnya seraya mengatakan jumlah buku yang dipinjam anak didiknya sebanyak 50-an buku.
Ia menuturkan, buku yang dipinjam itu ada yang dibaca di tempat, tetapi ada juga yang bisa dipinjam untuk dibawa pulang ke rumah selama seminggu.
Ditambahkan Manderi, untuk meningkatkan minat baca para muridnya, pihak sekolah sudah menerapkan membaca selama 15 menit sebelum pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar.
Menurutnya, buku yang dipinjam dari Motor Noken Pustaka diperbolehkan menjadi bahan bacaan setiap pagi sebelum dikembalikan dengan syarat buku yang dipinjam harus dijaga dan tidak rusak, karena banyak murid di sekolah lain yang membutuhkan buku-buku tersebut.
“Di sekolah kami ada perpustakaan, tetapi untuk dukungan buku sangat kurang sekali, hanya buku mata pelajaran dan buku perpustakaan yang ada dan tidak relevan lagi dengan kurikulum yang sekarang, karena buku sudah lama. Itu pun jumlahnya hanya seratusan buku saja,” sebut Manderi.
Pada kesempatan itu, ia mengucap syukur dan berterima kasih ada kehadiran perpustakaan keliling. “Kami merasa baik sekali untuk perpustakaan keliling ini. Semoga ke depan tidak berhenti lagi dan pemerintah mungkin kerja sama dengan mereka,” pungkas Manderi. [CR49-R1]