Manokwari, TP – Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) dan Pegunungan Arfak (Pegaf) dilahirkan bersamaan pada 16 November 2012, tetapi hanya berbeda detik.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengungkapkan, pada 2013, diibaratkan bayi yang belajar merangkak, 2014 mulai belajar berdiri, 2015 belajar berjalan, 2017 sudah lancar berjalan, dan pada 2018 sudah berlari.
“Artinya, bayi ini akan start berlari mengejar kabupaten-kabupaten yang sudah ada, sehingga kita harap suatu saat bisa sejajar dengan kabupaten lain yang sudah maju atau yang ada lebih dulu, termasuk Kabupaten Manokwari,” kata Mandacan pada acara resepsi peringatan 6 tahun Kabupaten Manokwari Selatan di Kabupaten Bupati Mansel, kemarin.
Menurutnya, kehadiran Kabupaten Mansel tidak terlepas peran semua pihak, termasuk tim pemekaran. Lanjut Mandacan, aspirasi masyarakat disampaikan melalui tim pemekaran, dilanjutkan pemerintah daerah secara berjenjang mulai kabupaten, provinsi, hingga pusat.
“Untuk itu, saya mengajak kita semua, terutama aparatur sipil negara (ASN), baik gubernur, bupati, wakil bupati, pertama, bekerja takut akan Tuhan. Kedua, kerja dengan setia, ketiga, bekerja dengan kecintaan, dan keempat, bekerja dengan disiplin,” pinta Gubernur.
Menurutnya, jika keempat hal ini dilakukan, pasti dalam penempatan ASN yang menduduki jabatan di Kabupaten Mansel, pasti mampu mengelola pemerintahan secara baik, memahami perencanaan dan memahami kondisi masyarakat. “Pasti tema HUT Kabupaten Mansek akan terwujud, yakni Mansel Membangun dan Melayani,” imbuhnya.
Dia mengajak seluruh elemen mensyukuri berkat dan mau menjadi berkat untuk orang banyak. “Ini menjadi catatan untuk kita semua agar bisa diterapkan dalam pekerjaan masing-masing,” tukasnya. [FSM-R1]